East Java Investival 2020 Dongkrak Investasi Jatim

Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya mendongkak masuknya investasi di tengah pemulihan ekonomi nasional dengan menggelar kegiatan East Java Investival (EJI) 2020.

East Java Investival 2020 Dongkrak Investasi Jatim
EJI 2020 juga akan dilaksanakan penandatanganan enam perjanjian.

Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya mendongkak masuknya investasi di tengah pemulihan ekonomi nasional dengan menggelar kegiatan East Java Investival (EJI) 2020.

Kegiatan akbar ini akan diselenggarakan di Grand Ballroom Hotel Sheraton Surabaya, Kamis, (26/11) itu. Bertujuan menarik investasi baru baik dalam negeri maupun luar negeri agar masuk ke Jatim, gelaran ini akan dibuka langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Provinsi Jawa Timur Aris Mukiyono menyebutkan bahwa kegiatan ini adalah perhelatan kedua setelah kesuksesan EJI 2019 tahun lalu.

“Meskipun situasi ekonomi sedang tidak mudah, kita ingin terus berinovasi. EJI 2020 ini adalah ikhtiar Jatim demi mendongkrak investasi, yang menjadi salah satu elemen penting dalam rangka pemulihan perekonomian,” kata Aris, Rabu (25/11).

Ia menambahkan, karena masih masa pandemi covid-19, EJI 2020 digelar secara hybrid dengan empat agenda utama. Yaitu business forum, one on one business meeting, matchmaking, dan exhibition.

Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, DPM PTSP menggandeng berbagai stakeholder seperti Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jatim, BKPM, Kadin, BUMN, BUMD, dan pemkab-pemkot di Jatim.

Bahkan, demi menjembatani Jatim dengan investor luar negeri, akan juga diundang konsulat jenderal beberapa negara sahabat yang ada di Surabaya, asosiasi pengusaha luar negeri, serta para calon investor asing. Secara khusus juga diagendakan courtesy call antara gubernur Jatim dengan duta besar RI di Sydney, Australia.

“Di sesi one on one business meeting, kami telah menyiapkan 18 project prospectus yang terdiri dari 4 proyek manufaktur, 3 proyek agrobis, dan 11 proyek tourism, serta proyek strategis dalam perpres 80 tahun 2019 yang siap ditawarkan kepada calon investor,” tutur Aris.

Selain itu, di EJI 2020 juga akan dilaksanakan penandatanganan 6 perjanjian. Dua di antaranya adalah Letter of Intent (LoI) antara PT JGU Jatim dengan Shire Oak (sektor energi), serta PT JGU Jatim dan PT RSM Tuban dengan Serco Asia Pacific (sektor kesehatan).

Empat perjanjian yang lain berupa MoU tentang penyediaan bahan baku industri rumput laut dan industri pengolahan porang. Pada kesempatan yang sama, diagendakan pula penganugerahan pemenang Duta Investasi Jawa Timur 2020.

Aris berharap, gelaran EJI 2020 dapat mendorong peningkatan realisasi investasi di Jawa Timur.

“Seperti kita tahu, pada periode Januari hingga September 2020, kinerja investasi di Jatim mencatatkan pertumbuhan menggembirakan, yakni sebesar 42,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu,” kata Aris.

“Realisasi investasinya mencapai Rp. 66,49 triliun dengan share PMDN sebesar Rp. 47,39 triliun dan PMA sebesar Rp. 19,10 triliun. PMA didominasi oleh sektor Industri kimia di Kabupaten Tuban asal negara Singapura, yakni PT. Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia,” lanjutnya.

Bahkan, bila dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di pulau Jawa, pertumbuhan Jatim adalah yang paling tinggi. "Kita berharap dengan EJI 2020 ini, investasi Jatim tahun depan makin terdongkrak,” pungkas Aris. (dev/rd)