Kiblat Dunia Islam dan Peradaban Dunia

Kiai Asep mengaku tak habis pikir bagaimana Indonesia bisa kalah dengan Yaman dan Mesir dalam pendidikan tinggi Islam.

Kiblat Dunia Islam dan Peradaban Dunia

BUKU ini berat tapi ringan. Disebut berat karena membahas cita-cita besar Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA. Tapi buku ini disebut ringan karena disajikan dalam bahasa jurnalistik. Mudah dicerna dan enak dibaca.

Cita-cita besar Kiai Asep memang terus membara. Setelah sukses mendirikan dan mengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah dengan puluhan ribu santri yang penuh prestasi, kini kiai miliarder tapi dermawan itu punya obsesi besar menjadikan Universitas KH Abdul Chalim (UAC) sebagai perguruan tinggi internasional.

Putra KH Abdul Chalim, salah seorang kiai pendiri NU dan pejuang kemerdekaan RI yang pada November 2023 ditetapkan sebagai pahlawan nasional itu bertekad menjadikan Amanatul Ummah - terutama UAC - sebagai Kiblat Dunia Islam  dan Peradaban dunia.

Kiai Asep mengaku tak habis pikir bagaimana Indonesia bisa kalah dengan Yaman dan Mesir dalam pendidikan tinggi Islam.

"Kalau kalah dengan Mesir masih masuk akal," kata Kiai Asep sembari mengatakan bahwa Mesir dan Yaman secara ekonomi jauh di bawah Indonesia.

Nah, dalam buku ini Kiai Asep sudah menemukan salah satu kunci sukses untuk menjadikan Amanatul Ummah dan UAC sebagai Kiblat Dunia Islam dan Peradaban Dunia.

"Kita harus memberikan beasiswa ke mahasiswa luar negeri," kata Ketua Umum Pergunu itu.

Kiai Asep pun banyak berkunjung ke berbagai negara untuk menjaring kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi internasional di luar negeri. Termasuk menawarkan beasiswa kepada mahasiswa asing dengan uang pribadi.

Kini mulai banyak mahasiswa luar negeri brrdatangan untuk kuliah di UAC. Diantaranya dari Afghanistan, Thailand, Sudan, Vietnam, Malaysia dan negara-negara lain. (*)