Pasca Kecelakaan di Bandung, Daop 8 Rubah Pola Operasi KA
Ada beberapa keterlambatan kedatangan KA jarak jauh keberangkatan dari Bandung tujuan akhir di Stasiun Surabaya Gubeng.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Ada beberapa keterlambatan kedatangan KA jarak jauh keberangkatan dari Bandung tujuan akhir di Stasiun Surabaya Gubeng. Hal ini terjadi pasca tabrakan adu banteng antara KA Commuter Line Bandung Raya dan KA Turangga di KM 181+700 petak jalan Stasiun Haurpugur-Stasiun Cicalengka, di wilayah Daop 2 Bandung, Jumat (5/1).
Kelambatan ini dikarenakan adanya perubahan pola operasi perjalanan KA dikarenakan proses evakuasi dan normalisasi jalur yang dilakukan oleh petugas. KA jarak jauh dengan tujuan akhir Daop 8 Surabaya, yang mengalami keterlambatan kedatangan KA pada sore hari, Jumat (5/1) adalah KA Argo Wilis relasi Bandung-Surabaya Gubeng, KA Pasundan relasi Kiaracondong-Bandung, dan KA Pasundan Tambahan relasi Kiaracondong-Bandung.
Sampai saat ini proses evakuasi sarana dan perbaikan prasarana di wilayah Daop 2 Bandung masih berlangsung. Hal ini menyebabkan 2 KA jarak jauh keberangkatan Stasiun Surabaya Gubeng mengalami perubahan pola operasi perjalanan KA. Dua KA dengan relasi Surabaya Gubeng-Bandung tersebut, yakni KA Mutiara Selatan keberangkatan pukul 18.20 WIB dan KA Turangga keberangkatan pukul 20.00 WIB.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, 2 KA tersebut akan merubah pola operasi perjalanan KA dari Stasiun Kroya menuju arah Purwokerto, Cirebon, Cikampek, dan Bandung.
Calon pelanggan ke 2 KA tersebut telah diberitahukan adanya perubahan pola operasi tersebut melalui WhatsApps blast. Apabila pelangan tidak berkenan, dapat melakukan pembatalan bea 100 persen diluar bea pesan. "Pengembalian bea tiket (refund) dapat dilakukan di seluruh stasiun keberangkatan KA jarak jauh hingga H+7 dari tanggal keberangkatan yang tertera pada tiket," jelasnya.
Luqman Arif menyebutkan hingga sore pukul 17.00 WIB, sudah ada 5 calon pelanggan yang melakukan pembatalan. Yakni 3 calon pelanggan KA Mutiara Selatan dan 2 calon pelanggan KA Turangga.
Luqman Arif menerangkan bahwa KAI mendatangkan rangkaian alat berat berupa crane dari Solo dan juga Cirebon serta lokomotif penolong. Ini untuk mengevakuasi sarana yang terdampak serta mengerahkan tim prasarana untuk menormalisasi jalur KA.
"KAI menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut. KAI dengan pihak-pihak terkait terus melakukan upaya evakuasi dan normalisasi jalur agar perjalanan kembali lancar," pungkasnya.(yan/rd)