Selingkar Wilis Nganjuk Kawasan Strategis Geliatkan Wisata dan Perekonomian

"Dampaknya akan sangat besar sekali bagi masyarakat. Selain itu, dengan adanya kemudahan aksesibilitas kedepan kontribusi sektor jasa dan perdagangan juga akan meningkat. Karena, akan ada peningkatan perjalanan yang signifikan,"ujar Bupati Nganjuk H Novi Rahman.

Selingkar Wilis Nganjuk Kawasan Strategis Geliatkan Wisata dan Perekonomian

NGANJUK, HARIANBANGSA.net - Terbitnya Perpres No. 80 tahun 2019 menjadikan kawasan Kabupaten Nganjuk masuk dalam percepatan pembangunan ekonomi nasional yang masuk dalam kawasan Selingkar Wilis. Masyarakat di kawasan lereng Gunung Wilis sudah mulai berbenah. Ekplorasi kawasan wisata sudah mulai bermunculan di tiap desa.

Objek wisata Nganjuk selama ini hanya tertuju pada icon air terjun Sedudo dan air merambat Roro Kuning saja. Setelah masuknya Kabupaten Nganjuk di bagian Selatan, sebagai kawasan strategis untuk percepatan pembangunan nasional, geliat ekonomi bidang pariwisata turut bergairah luar biasa.

Kawasan di dua kecamatan, Kecamatan Ngetos dan Kecamatan Sawahan, potensi wisata desa dan mulai mempersiapkan diri.  Objek-objek wisata desa mulai mempercantik diri. Objek wisata yang sudah ada, maupun sedang dalam proses persiapan sekan berlomba untuk menjadi yang terbaik.

Seperti slogan Bupati Nganjuk H Novi Rahman Hidayat S Sos MM yaitu "Bangun Deso Noto Kuto",  dengan terbangunya jalur Selingkar Wilis Selatan (SWS) selogan itu akan cepat menjadi kenyataan. Bupati Novi terus berupaya agar pekerjaan Selingkar Wilis bisa segera terbangun. Setidaknya di tahun 2021,  sudah mulai untuk kawasan Nganjuk Selatan bisa segera dikerjakan pembangunan jalannya.

"Dampaknya akan sangat besar sekali bagi masyarakat. Selain itu, dengan adanya kemudahan aksesibilitas kedepan kontribusi sektor jasa dan perdagangan juga akan meningkat. Karena, akan ada peningkatan perjalanan yang signifikan. Demikian juga di sektor pertanian akan terjadi peningkatan modal. Utamanya karena adanya tambahan akses bagi pemodal yang berorientasi pada ekonomi rakyat, sehingga bisa bermitra dengan petani dan masyarakat,”ujar Bupati Nganjuk H Novi Rahman.

"Komoditas-komoditas pertanian yang membutuhkan teknologi dan daya dukung modal ini bisa berkembang. Sehingga, bisa mendorong pertanian tadi jadi bernilai tambah. Apalagi, jika bisa disnergikan dengan agrowisata," tandasnya.gi peningkatan ekonomi masyarakat," kata Mas Novi, panggilan akrab Bupati Nganjuk.

Dijelaskan, sarana dan prasarana seperti infarstruktur jalan yang ramai aktifitas, jelas akan mendongkrak perekonomian di berbagai sektor. Kawasan Nganjuk Selatan yang berada di kaki lereng gunung wilis hanya terlihat cahaya lampu kecil seperti nyala kunang-kunang di malam hari. Akan tetapi akan berbeda jika JSW ini terbangun, maka cahaya lampu akan terlihat hidup karena banyak aktifitas kendaraan yang melintas baik siang hari maupun malam hari.

"Yang pasti dan sering saya sampaikan, kawasan wisata akan banyak pendatang, dan ekonomi kerakyatan akan banyak bermunculan dimanapun,"tegas dia.

Dengan adanya kemudahan aksesibilitas, kedepan kontribusi sektor jasa dan perdagangan juga akan meningkat. Karena, akan ada peningkatan perjalanan yang signifikan. Demikian juga, di sektor pertanian akan terjadi peningkatan modal. Utamanya karena adanya tambahan akses bagi pemodal yang berorientasi pada ekonomi rakyat, sehingga bisa bermitra dengan petani dan masyarakat.

"Komoditas-komoditas pertanian yang membutuhkan teknologi dan daya dukung modal ini bisa berkembang. Ini sering saya sampaikan sehingga, bisa mendorong pertanian tadi jadi bernilai tambah. Apalagi, jika bisa disnergikan dengan agrowisata,"tandas Mas Novi.

Ada 6 kabupaten masuk JSW  mulai dari  Kabupaten  Ponorogo, Madiun, Trenggalek, Kediri, Pacitan, Tulungagung dan Kabupaten Nganjuk. Sedangkan panjang ruas jalan di wilayah Nganjuk Selatan yang akan dibangun 39, 297 km, kawasan tersebut merupakan jalur terpendek.

"Kalau Nganjuk ada beberapa desa yang akan mendapatkan manfaat dari jalur JSW, mulai dari Desa Bendolo bagian barat hingga ke Desa Ngetos bagian Timur,"uals dia.

Desa Bendolo yang berbatasan dengan Kabupaten Madiun dan Desa Ngetos berbatasan dengan Kabupaten Kediri, Bahkan kawasan di wilayah Timur Nganjuk sendiri sangat dekat sekali dengan bandara Kediri.

Jalan yang rencana akan dibangun dengan lebar eksisting antara 4 - 6 meter, dan rencana lebar Rumija 15 meter. Sedangkan lokasi yang rencana akan dilalui dari sisi Timur hingga ke sisi Barat Nganjuk mulai Desa Bajulan, dusun Semanding, dusun pogoh, dusun Nglarangan, dusun Dodol, dusun Blongko, dusun Selopuro, dusun Dolopo, dusun Kepel (pasar), dusun Sumbertumpeng, dusun Ngeroto, dusun Watuwayang, dusun Batu, dusun Jenangan, dusun Mojo, dusun Bulak, dusun Sumber, dusun Banjarsari, dusun Ngampelgading, dusun Bakalan, Desa Bendolo, dan dusun Tiling, wilayah terakhir disisi barat berbatasabn dengan Madiun.

Sejumlah persiapan yang dilakukan Pemkab Nganjuk untuk program JSW, menurut Mas Novi, selain perencanaan pembangunan jalan utama menghubungkan antar daerah di kaki Gunung Wilis juga mempersiapkan dan menggali potensi yang ada wilayah SWS. Beberapa potensi wisata, potensi hasil perkebunan, potensi kuliner lokal, dan sebagainya.

"Saya berharap khusus untuk wisata nantinya setiap desa, ada dua lokasi Desa Wisata desa,"pinta dia.

Namun dalam tahap awal setidaknya disetiap desa ada satu tempat wisata yang bisa dikunjungi wisatawan. Dan tempat wisata yang ada di setiap Desa tersebut bisa diintegrasikan menjadi paket Desa Wisata untuk dapat ditawarkan serta dinikmati wisatawan. (bam/ns)