SMKN 5 Surabaya Wujudkan Kelulusan dengan Menggelar Fun Run

Untuk menciptakan pengganti wisuda berupa kegiatan kelulusan yang kreatif, inovatif, tanpa membebani biaya siswa, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 menyelengarakan kegiatan Fun Run 5K dan Dies Natalis di halaman gedung sekolah setempat, Minggu (18/5).

SMKN 5 Surabaya Wujudkan Kelulusan dengan Menggelar Fun Run
Kepala SMKN 5 Surabaya melepas peserta Fun Run 5K.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Untuk menciptakan pengganti wisuda berupa kegiatan kelulusan yang kreatif, inovatif, tanpa membebani biaya siswa, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 5 menyelengarakan kegiatan Fun Run 5K dan Dies Natalis di halaman gedung sekolah setempat, Minggu (18/5).

Kegiatan Fun Run 5K dan Dies Natalis tahun 2025 tersebut diberangkatkan oleh  Anastasia Moertodjo selaku pendamping sekolah SMKN 5 mewakili Dinas Pendidikan Jawa Timur bersama Kepala SMKN 5 Edy Prayoga.

Jumlah peserta tembus ribuan orang  yang terdiri dari masyarakat umum, dunia usaha dan industri, PTN, PTS, wali murid, sekolah negeri maupun sekolah swasta  sekitar, dan keluarga besar SMKN 5 Surabaya. Kegiatan ini atas dukungan dari  Dinas Pendidikan Jawa Timur.

Kepala SMKN 5 Edy Prayoga mengatakan bahwa pembelian tiket Fun Run 5K oleh masyarakat dikembalikan lagi ke masyarakat. “Adapun sisanya digunakan sebagai pembiayaan prosesi acara  kelulusan para siswa SMKN 5 dan Dies Natalis yang ke- 50 SMKN 5 Surabaya,” ujarnya, Minggu (18/5).

Setelah acara Fun Run yang digelar pada Minggu pagi, dilanjutkan Dies Natalis diakhiri dengan puncak acara, yaitu prosesi kelulusan  siswa SMKN 5.  Acara kelulusan ini diikuti oleh calon alumni yang berjumlah 908 siswa dari semua jurusan. Mulai KA, TKI, TAB, TKR, TSM TTL, TFLM. Program kelulusan anak didik  SMKN 5  tahun 2025 diikuti siswa yang sekolah selama 3 tahun maupun yang menempuh 4 tahun, dan dipastikan tidak ada pungutan biaya. 

“Dulu bernama wisuda, karena tidak diperbolehkan maka diganti dengan acara kelulusan yang inovatif dan kreatif. Sebagaimana aturan dari Dinas Pendidikan  Jawa Timur bahwa untuk tahun ajaran 2025 dilarang  melakukan penarikan biaya kelulusan (wisuda). Sehingga  pihak SMKN 5 melakukan inovasi dan kreativitas seperti acara kegiatan olahraga. Sisa anggarannya digunakan untuk biaya prosesi kelulusan,” jelas Edy Prayoga.

Dari biaya gratis terhadap siswa yang melangsungkan acara kelulusan ini, menurut Edy Prayogo, bisa menjadi percontohan sekolah-sekolah lain, terutama di Jawa Timur.

“Fun Run SMKN 5 ini merupakan inovasi dan upaya kami terhadap para murid agar bisa mewujudkan acara kenangan kelulusan dan pelepasan mereka menjadi siswa SMKN 5 Surabaya, dan dikembalikan pada orang tua melalui perwakilan komite. Alhamdulilah bisa berjalan lancar dan diterima semua pihak,” tutup Edy Prayogo.(yan/rd)