Bandara Juanda Masih Lengang

Petugas dari Kantor Kesehatan Kelas I Surabaya terlihat hanya melayani belasan calon penumpang.

Bandara Juanda Masih Lengang
Suasana Terminal 2 Bandara Juanda yang masih sepi.

Sidoarjo, HARIAN BANGSA - Hari keempat pasca dibukanya kembali penerbangan komersial mulai 7 Mei 2020, Terminal 2 Bandara Juanda terlihat masih sangat sepi, Senin (11/5).

Petugas dari Kantor Kesehatan Kelas I Surabaya terlihat hanya melayani belasan calon penumpang. Setelah melewati thermal scanner, para calon penumpang harus menunjukkan kelengkapan seperti surat perjalanan dinas, surat hasil tes negatif Covid-19 berdasarkan hasil tes CPR, serta surat keterangan sehat. Tidak hanya itu saja. Penumpang harus melaporkan rencana perjalanan serta kepulangan.

Syarat-syarat tersebut merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi calon penumpang sebelum terbang ke tempat tujuan di masa pandemi Covid-19.

Satu di antara calon penumpang di Bandara Juanda adalah Nika Yolawati, warga Padang, Sumatra Barat. Dia baru menyelesaikan pekerjaan di Surabaya. Ia menggunakan maskapai penerbangan Batik Air.

"Tadi sudah menunjukkan surat tugas, terus surat sehat minimal rapid test dan identitas diri," terang karyawati PT. Wijaya Karya Gedung ini. 

Nika menjelaskan, untuk mendapatkan surat kelengkapan tersebut tidaklah ribet. "Surat tugasnya tinggal minta ke manajemen. Sedangkan surat sehatnya tinggal periksa ke rumah sakit. Gampang kok," imbuhnya.

Persyaratan penumpang yang akan naik pesawat juga berlaku bagi crew pesawat. Salah satunya adalah I Gusti Bagus R.S. Ia adalah co-pilot Citylink. 

"Besok saya akan terbang PP Surabaya Banjarmasin dan PP Surabaya Pontianak. Sebelumnya saya sudah mengikuti rapid test dan mengurus surat sehat. Setelah itu kita serahkan kelengkapan itu ke KKP yang ada di Juanda," jelasnya.

I Gusti menjelaskan, tanggal 7 Mei kemarin sebenarnya penerbangan komersial sudah dibuka. Namun Ia baru akan terbang besok, Selasa (12/5).

"Ada rute yang dihapus karena tidak ada penumpang. Menurut teman-teman yang sudah dulu terbang, penumpangnya minim sekali. Paling ya sekitar sepuluh orang dari kapasitas 180 penumpang," pungkasnya.(cat/rd)