Diskominfo Jatim Gelar Pelatihan Pelayanan Disabilitas
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur memberikan pelatihan pelayanan disabilitas bagi petugas Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) utama di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur memberikan pelatihan pelayanan disabilitas bagi petugas Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) utama di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Acara yang digelar selama dua hari, dimulai Senin-Selasa (16-17/6) ini diselenggarakan di ruang Anjosmoro, Diskominfo Jatim. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Putut Darmawan, yang mewakili kepala Dinas Kominfo Jatim Sherlita Ratna Dewi Agustin. Kegiatan ini juga diikuti secara virtual oleh PPID dan instansi lainnya sekitar 200 orang.
"Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya mewujudkan pelayanan publik yang berkeadilan, serta juga terciptanya layanan publik yang inkulisif dan ramah disabilitas," ujar Kabid IKP Putut Darmawan, membacakan sambutan kadis Kominfo Jatim.
Lebih lanjut, dikatakannya petugas layanan informasi memiliki peran strategis sebagai garda terdepan dalam memberikan informasi kepada masyarakat. Termasuk kelompok rentan seperti penyandang disabilitas.
Oleh karena itu, diperlukan peningkatan kapasitas dalam bentuk pelatihan disablitas yang berfokus pada pemahaman konsep disabilitas, etika pelayanan, penggunaan bahasa yang inklusif, serta keterampilan praktis dalam berkomunikasi dan melayani kebutuhan penyandang disabilitas.
"Pentingnya pelayanan disabilitas ini untuk meningkatkan pemahaman petugas layanan informasi mengenai konsep disabilitas dan hak-hak penyadang disabilitas. Serta menumbuhkan sikap empati, dan kesedaran inklusif dalam lingkungan pelayanan informasi," katanya.
Ia juga menambahkan, kelompok disabilitas juga memiliki hak yang sama dalam pelayanan informasi. Untuk itu, petugas pelayanan juga harus memahami bagaimana cara melayani dan berkomunikasi dengan penyandang disabilitas, mulai tunanetra, rungu atau wicara, daksa dan lainnya yang akan berkunjung ke kantor mulai pintu masuk hingga fasilitas petunjuk lainnya.
"Maka itu, kami berharap melalui pelatihan ini dapat memberikan banyak ilmu dan pemahaman yang lebih baik dalam melayani kelompok disabilitas," pungkas dia. (mid/rd)