Ganti Sistem Penjualan, Kalola Pottery Pakai JNE Express

Covid-19 beberapa bulan terakhir memberi dampak yang signifkan bagi perputaran ekonomi, khususnya sektor UMKM. Salah satunya pelaku usaha yang merasakan dampak tersebut adalah Francisca Puspitasari.

Ganti Sistem Penjualan, Kalola Pottery Pakai JNE Express
Francisca Puspitasari, founder dan owner produk keramik Kaloka Pottery.

Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Covid-19 beberapa bulan terakhir memberi dampak yang signifkan bagi perputaran ekonomi, khususnya sektor UMKM. Salah satunya pelaku usaha yang merasakan dampak tersebut adalah Francisca Puspitasari. Founder dan owner produk keramik Kaloka Pottery, telah menutup store dan studionya sejak awal Maret lalu.

Dengan ketekunannya, usahanya mulai stabil. Saat ini ia mengganti sistem penjualannya secara online. Bahkan pada masa pandemi ini Kaloka Pottery tidak merumahkan satu orang karyawan pun. Malah menambah karena order juga bertambah seiring pesanan via medsos.

“Ada hikmah dari keadaan ini. Saya merasakan pasar baru, dari yang tadinya hanya mengandalkan hotel, resto, maupun coffeshop saja,” jelasnya.

Kalau untuk pengiriman, dia menggunakan JNE Express karena mudah, cepat,  dan sangat komunikatif dalam segala hal. “JNE memiliki track record yang jelas," menurut perempuan yamg setiap harinya mengirimkan 50 paket kebeberapa daerah tersebut.

 Ia menjelaskan, bila ingin cek satu bulan lalu untuk evaluasi perusaaan ada di data JNE sana.

Terpisah, Kepala Cabang Utama JNE Yogyakarta Adi Subagyo menyatakan, JNE juga memberikan ruang dan kesempatan untuk scale up bagi para pelaku UMKM yang ada di DIY. Melalui beberapa forum dan pelatihan untuk meningkatkan penjualan.

"Misalnya, mengoptimalkan media sosial sebagai media untuk promosi produk, seperti Instagram, Facebook, dan sebagainya," kata dia.

Pihaknya support penuh dan berikan fullfilment untuk para UMKM. Yakni memberikan ruang dan kesempatan untuk scale up dari segi skill maupun bisnis. Apabila UMKM baru membutuhkan masukan dari para pemilik UMKM lain yang sudah sukses atau berhasil, pihaknya akan buatkan forum untuk mereka.

Pihaknya juga bekerjasama dengan beberapa marketplace ternama, seperti Tokopedia, Shopee, Buka lapak, dan sebagainya untuk untuk mempromosikan produk UMKM.

Adi selalu mengingatkan kepada masyarakat dengan memberikan edukasi tentang packaging. Yakni masyarakat harus ada kesadaran untuk memastikan sendiri barangnya dan harus menggunakan packaging seperti apa.

"Misalnya ingin mengirim dokumen seperti SIM, KTP, STNK, dan lain-lain lebih baik menggunakan amplop yang besar. Karena kan dokumen itu kecil takutnya terselip dengan yang lain. Misalnya, ingin mengirim makanan itu harus diperhatikan batas kedaluwarsanya. Jadi, bisa memilih jasa antar yang paling cepat, dan lain-lain," pungkasnya.(sby1/rd)