Jelang Tutup Tahun 2020, DPRD Gresik Minta Pengerjaan Proyek on Schedule

Jelang Tutup Tahun 2020, DPRD Gresik Minta Pengerjaan Proyek on Schedule
 Ketua Komisi III Asroin Widiyana

GESIK, HARIANBANGSA.net - Komisi III DPRD Gresik minta semua organisasi perangkat daerah (OPD) yang menjadi mitra agar segera menuntaskan kegiatan menjelang tutup tahun 2020. Sebab, hingga menjelang tutup tahun 2020, masih banyak kegiatan seperti proyek fisik yang belum rampung. Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Gresik Mujid Roduan, salaku pimpinan DPRD yang mengkordinatori Komisi III (membidangi pembangunan).  

"Makanya, mulai Senin (7/12/2020), OPD yang menjadi mitra Komisi III kami undang untuk hearing (dengar pendapat), "ujar Mujid kepada HARIAN BANGSA, Minggu (5/12/2020).

Menurut Mujid, pemanggilan mitra OPD ini untuk mempertanyakan kondisi program/kegiatan yang telah ditetapkan pada tahun 2020, baik dengan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), maupun APBD-Perubahan 2020. Nantinya akan ditanya satu persatu untuk mengetahui apakah kegaitan/program yang telah ditetapkan bisa dilaksanakan on schedule  (tepat waktu) arau tidak. 

"Jadi, kami akan tanyakan mana-mana pekerjaan yang telah dilaksanakan, sudah berapa persen berjalan, dan mana yang belum,"jelas Ketua DPC PDIP Gresik ini. 

Dengan begitu, Komisi III bisa memberikan arahan pekerjaan yang dilaksanan OPD mitra bisa dilanjutkan  tahun ini, atu tidak  mengingat waktunya sudah sangat mepet kurang 3 minggu di penghujung tutup tahun 2020.

Selain menanyakan kegiatan, Komisi III juga akan melakukan evaluasi terkait serapan anggaran kegiatan yang yang telah dilakukan OPD mitra, mengingat batas akhir untuk serapan (pencairan) anggaran di Badan Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) adalah tanggal 15 Desember 2020.

Mujid labih jauh menjelaskan, Komisi III saat ini tengah memberikan atensi terhadap Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR). Mengingat ada sejumlah kegiatan fisik yang telah mendapatkan ploting anggaran baik dari APBD maupun APBD-P 2020, masih dalam tahap pengerjaan hingga triwulan IV atau menjelang tutup tahun 2020. 

 Wakil Ketua DPRD Mujid Riduan

"Komisi  III  telah berulang kali minta kepada DPUTR agar semua kegiatan fisik yang terprogram dan mendapatkan ploting anggaran pada APBD 2020, bisa tuntas on schedule (tepat waktu).   Jadi, semua proyek fisik di DPUTR yang telah diprogramkan  dan mendapatkan porsi anggaran harus tuntas on schedule, jangan sampai molor terlebih tak tuntas hingga tutup tahun, seperti tahun-tahun sebelumnya,"terang Mujid.

Mujid mengungkapkan, pada APBD 2020, DPUTR mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 500 miliar. Anggaran segede itu, untuk mengerjakan sejumlah kegiatan fisik (proyek) mulai jalan, saluran air, dan sejumlah proyek lain. Namun, dalam perjalanannya anggaran Rp 500 miliar dimaksud batal digunakan semua untuk kegiatan fisik di DPUTR. Sebab, badai pandemi Covid-19 mengharuskan sejumlah anggaran organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemkab Gresik  direcofusing (dialihkan) untuk menopang penanganan dampak pandemi Covid. 

"Dari total anggaran Rp 500 miliar di DPUTR itu terkena recofusing 50 persen, sehingga tinggal 250-an miliar.  Anggaran yang ada itu saat ini digunakan untuk melaksanakan sejumlah  kegiatan  fisik, ada sudah selesai dan ada yang masih berjalan,"imbuhnya.

Mujid menandaskan, tahun 2020, kegiatan fisik (proyek) di DPUTR berkurang cukup banyak. Hal ini tak lepas dari dampak pandemi Covid-9. Sedikitnya, ada anggaran Rp 250 miliar di DPUTR yang terkena recofusing (pengalihan).  Dampanya sejumlah kegiatan yang telah diprogramkan dibatalkan dan reschedule.

Bahkan, kata Mujid,  ada sejumlah proyek di DPUTR yang nilainya mencapai miliaran rupiah yang telah dilakukan lelang dan sudah ada pemenangnya terpaksa dibatalkan.  Proyek tak jadi dikerjakan tahun2020 ini, meski  sudah ada pemenang lelang.

Sementara untuk penanganan saluran perkotaan agar tak banjir pada musim hujan,  DPRD tambah Mujid telah meminta DPUTR agar intens lakukan pembersihan saluran. "Saat ini, DPUTR juga tengah lakukan peremajaan box culvert di sejumlah titik saluran perkotaan, " pungkasnya.

Ketua Komisi III DPRD Gresik, Asroin Widiyana mengatakan, dari hasil evaluasi triwulan ke IV, proses pekerjaan proyek di lingkup DPUTR sudah berjalan di atas 50 persen. Dia kemudian mencontohkan, proyek pengerjaan Jalan Sekapuk-Gosari Kacamatan Ujungpangkah. Selanjutnya, proyek pengerjaan  underpass Randuagung di Jalan Dr. Wahidin SH Kecamatan Kebomas. Proyek underpass misalnya, lanjut  Asroin, yang tahap I  menyedot APBD 2020 sekitar 5  miliar, proyek dimaksud sudah  berjalan di atas 50  persen. Sehingga, pengerjaan diestimasikan tepat waktu. 

"Insya Allah proyek underpass pengerjaannya on the track, on schedule, "tandas Asroin.

Asroin mengaku, DPRD  Gresik terus mewanti-wanti kepada OPD mitra seperti  DPUTR untuk melaksanakan pekerjaan proyek lebih awal. Sehingga, dengan banyaknya waktu yang dimiliki penuntasan proyek lebih baik dan tepat waktu.  

 Kondisi pengerjaan proyek underpass Randuagung. Foto: SYUHUD/HARIAN BANGSA.
 

"Komisi III selalu  mendorong Pemda agar proyek fisik bisa dilakukan pengerjaan  di awal tahun berjalan.  Untuk mendukung program itu, DPRD Gresik telah membuat kebijakan  memberikan pola anggaran perencanaan di tahun sebelumnya, "sambung dia.

Asroin kemudian mencontohkan, proyek fisik yang dikerjakan akan dikerjakan  di tahun 2021, maka pada APBD-Perubahan 2020,  sudah dianggarkan  untuk perencanaan  dan perencanaan dilakukan. Pada awal APBD tahun 2021 berjalan proyek dimaksud sudah bisa dilakukan lelang dab saat ini sudah mulai  berjalan berjalan dengan baik. 

Sementara DPUTR Pemkab Gresik memastikan proyek pembangunan Jalan Underpass tahap I yang memotong Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo di Desa Randuagung Kecamatan Kebomas, akan rampung on schedule.

Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Pemkab Gresik,  Dianita Anggraeni, menyatakan sesuai kontrak, proyek yang menelan APBD Gresik tahun 2020 sekira Rp 5 miliar ini bakal rampung sebelum tutup tahun atau akhir bulan Desember 2020. 

"Kami targetkan proyek pembangunan Underpass rampung sesuai schedule, sebelum tutup tahun, "ujarnya.

Menurut Dianita, pengerjaan jalan underpass terbilang cepat. Saat ini dalam tahap konstruksi berupa pemasangan  besi untuk persiapan pengecoran untuk alas jalan setelah pembuatan dinding jalan.  Saat ini, tengah mengerjakan kontruksi atas sebelum pengecoran.

Dianita  menambahkan, pengerjaan Underpass sempat tertunda dari jadwal yang ditentukan. Hal ini mengingat harus menunggu tim survey dari Kementerian PU dan Perhubungan. Sebab, jalan yang dipotong untuk Underpass adalah jalan nasional.  Setelah pengerjaan terowongan (underpass) tuntas, selanjutnya akan dilakukan pembuatan akses penghubung di sisi timur jalan. 

Kepala Dinas PUTR Gresik, Gunawan Setijadi,  mengatakan,  tinggi terowongan jalan underpass yang melintas dari belahan barat ke timur tersebut 4,7 meter dengan lebar 7,2 meter.  Sedangkan lebar jalan 5,9 meter ditambah trotoar 1,5 meter.  

"Insya Allah sebelum akhir Desember 2020 jalan underpass sudah selesai,"pungkasnya. (hud/ns)