Jumlah Cabor KONI Kota Mojokerto Melejit

Santoso Bekti Wibowo kembali menakhodai Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Mojokerto setelah terpilih secara aklamasi dalam musyawarah olahraga kota (Musorkot).

Jumlah Cabor KONI Kota Mojokerto Melejit
Ketua Umum KONI Kota Mojokerto Santoso Bekti Wibowo berbicara dalam musorkot. Yudi/ HARIAN BANGSA

Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Santoso Bekti Wibowo kembali menakhodai Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Mojokerto setelah terpilih secara aklamasi dalam musyawarah olahraga kota (Musorkot) di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto, Sabtu (22/12). Santoso kembali didapuk memegang kendali atas organisasi olahraga tersebut untuk periode 2023-2027 mendatang.

Pengusaha ini dianggap berhasil memimpin KONI dalam kepengurusan empat tahun sebelumnya, yakni 2019-2023. Jumlah cabang olahraga (Cabor) KONI Kota Mojokerto melejit dari 22 menjadi 36 cabor.

"Jumlah cabor yang pada awal hanya 22 cabor kini KONI Kota Mojokerto sudah memiliki 36 cabor. 33 cabor sudah punya SK sementara 3 lainnya masih dalam proses penerbitan SK," beber Santoso Bekti Wibowo.

Karenanya, Santoso tampak bangga dengan kemajuan KONI Kota Mojokerto. Ia juga mengungkapkan prestasi para atlet juga mengalami peningkatan. Dalam Porprov Jatim lalu, dari 23 cabor yang dikirimkan, sebanyak 12 cabor sukses menggondol medali. Di antaranya 6 medali emas, 4 perak, dan 2 perunggu. "Ini merupakan prestasi terbaik Kota Mojokerto sepanjang ikut serta Porprov Jatim," ujarnya.

Menurut Santoso, pentas olahraga bisa dijadikan investasi untuk memutar roda perekonomian di Kota Mojokerto. Untuk itu, ia berencana membuat open turnamen di semua cabor yang ada dibawah naungannya. Hanya saja, rencana tersebut terkendala masalah pendanaan.

"Satu turnamen saja bisa menghabiskan uang sekitar Rp 100 juta. Bisa dibayangkan kalau 36 cabor kita menggelar open turnamen, maka dana yang dibutuhkan sekitar Rp 3,6 miliar," bebernya.

Untuk itu, Santoso berharap adanya pengalokasian dana khusus yang nantinya bisa digunakan untuk menggelar open turnamen tersebut. "Sementara dana pembinaan kita saja sebesar Rp 2,5 miliar dan itu digunakan untuk open turnamen, maka pembinaan kita yang akan tersendat. Maka perlu adanya anggaran yang digunakan untuk menggelar open turnamen," pungkasnya.

Sementara itu, Sekda Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo memaparkan, peranan KONI di Kota Mojokerto sangat penting dalam membantu pemkot dalam meningkatkan prestasi.

"Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas kerja keras pengurus KONI  Kota Mojokerto periode 2019-2023 atas prestasi olahraga di Kota Mojokerto. Berkat dedikasi, pelatihan, dan kerja keras KONI, olahraga di Kota Mojokerto bisa melahirkan prestasi," ucapnya.

Gaguk memaparkan, tahun depan Kota Mojokerto akan menjadi tuan rumah Porprov Jatim. Hal ini menjadi kesempatan emas untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. (yep/rd)