KPK Fokus Tiga Area Penting untuk Pencegahan Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI) mengedepankan pendekatan pendidikan masyarakat. Ini sebagai satu di antara tiga strategi dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.

KPK Fokus Tiga Area Penting untuk Pencegahan Korupsi
Ketua KPK RI Firli Bahuri.

Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI) mengedepankan pendekatan pendidikan masyarakat. Ini sebagai satu di antara tiga strategi dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Pendekatan ini juga dipandang penting dalam mewujudkan tujuan negara, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan antikorupsi (PAK).

Hal ini disampaikan Ketua KPK RI Firli Bahuri saat memaparkan materi dalam webinar yang diselenggarakan Ikatan Alumni (Ika) Jurusan Bimbingan Konseling (BK) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Semarang (Unnes) secara virtual di aplikasi Zoom dan Youtube, Sabtu (16/1).

Di kegiatan bertema Peran Guru BK dalam Pendidikan Antikorupsi  ini, Firli juga menegaskan pendekatan pendidikan masyarakat itu menyasar tiga area atau klaster.

''Setidaknya di dalam pendidikan masyarakat ada tiga area yang kami sasar. Pertama di jejaring pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga perguruan tinggi. Sehingga pada hari ini salah satu kegiatan kami, pemberantasan korupsi melalui pendidikan masyarakat,'' kata Firli, dalam keterangannya kepada media, Sabtu (16/1).

'Pihaknya mencatat setidaknya 1.952 peserta menghadiri webinar hari ini. Hal ini merupakan agen penyuluhan antikorupsi dan agen pembangun integritas.

Lalu, untuk area kedua, Firli menyebut klaster penyelenggara negara, calon penyelenggara negara, para politisi, dan partai politik (parpol). ''Kami masuk di lini politik. Parpol kami ajak berbicara bagaimana kita bisa membangun politik berintegritas. Terdekat dalam rangka pilkada di 270 daerah kemarin, kami ketengahkan program mewujudkan pilkada berintegritas,'' ungkap Firli.

Kemudian area ketiga, lebih lanjut disebutkan, yakni klaster badan usaha. Hal itu baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), maupun badan usaha swasta. Firli memandang dari sana salah satu penyebab terjadinya korupsi.

''Kami bangun good corporate governance. Kami juga bangun unit pengendalian gratifikasi dan kami bangun ISO 37001, yaitu  sistem manajemen anti penyuapan. Kami lakukan semua ini sebagai upaya yang dilakukan KPK untuk pemberantasan korupsi. Bukan hanya operasi tangkap tangan (OTT), kami juga masuk dalam pendidikan,'' papar Firli.

Dia menjelaskan, KPK melakukan ini karena memandang melalui pendidikan diharapkan ada pemahaman bahaya korupsi. Dengan begitu, orang tidak ingin melakukan korupsi alias ada kesadaran mencintai negeri.

''Sehingga orang tidak melibatkan diri pada korupsi. Paling penting seperti kata Nelson Mandela, pendidikan adalah senjata yang paling ampuh yang bisa Anda gunakan untuk mengubah dunia. Selain itu, seperti diketahui pendidikan adalah salah satu pilar terpenting dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM),'' tandas Firli.

Selain mantan Wakapolda Jateng itu, hadir sebagai narasumber Prof Dr Fathur Rokhman (Rektor Unnes). Dalam kegiatan yang dibuka Ketua Umum DPP IKA Unnes Dr Drs Budiyanto SH MHum ini, Prof Fathur menyampaikan materi bertema Nilai dan Karakter Konservasi dalam PAK.

''Pendidikan Anti korupsi satu kesatuan dengan pendidikan karakter yang meliputi akhlak budi perketi bagi generasi muda,'' paparnya.

Kemudian, juga hadir Widyaiswara Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Penjas dan BK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Arif Taufiq Dani Abdillah SPd MPd. Dia yang memaparkan tema 'Generasi Milenial Bermental Antikorupsi : Sebuah Investasi Besar dari Guru BK. Dalam kegiatan yang dimoderatori Dr Dini Rakhmawati MPd inidihadiri guru besar serta jajaran Dekanat Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unnes ini.

''Apa yang terjadi pada Indonesia di 2045 merupakan investasi BK Lovers Tahun ini. Berikan infus sebanyak dan sekuat mungkin, hingga membentuk pemaknaan, mindset, dan persepektif antikorupsi,'' bebernya.

Di akhir webinar juga dilakukan reorganisasi Ika BK Unnes untuk kepengurusan 2021-2025. Dra Ardina Safitri Firli yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Ika BK Unnes masa bakti 2017-2020 terpilih setelah mengungguli empat kandidat lainnya dalam voting pemilihan ketua Ika BK Unnes yang baru.(rd)