Kyo Society Targetkan 2023 Rampung

Meski pandemi, Tanrise Property berupaya merampungkan proyek hunian apartemen di kawasan Surabaya Timur. Kini, bagian pondasi telah selesai 100 persen sejak Januari 2021. Dan hari ini dilakukan handover apartemen Kyo Society, Rabu (24/2).

Kyo Society Targetkan 2023 Rampung
Dari kiri Project Manager Wika Gedung, Gito Susanggoro dan Manager Legalisir Tanrise Property, Go Ie Tiong saat handover Kyo Society.

Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Meski pandemi, Tanrise Property berupaya merampungkan proyek hunian apartemen di kawasan Surabaya Timur. Kini, bagian pondasi telah selesai 100 persen sejak Januari 2021. Hari ini dilakukan handover apartemen Kyo Society, Rabu (24/2).

Serah terima pekerjaan pondasi ini untuk apartemen Kyo Society dilakukan dari pihak kontraktor pondasi PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (Indopora) kepada Tanrise Property dilakukan di lokasi apartemen, yakni Jalan Raya Panjang Jiwo, Surabaya.

Lalu, serah terima dilanjutkan dari Tanrise Property kepada PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (Wika Gedung), sebagai kontraktor utama pembangunan struktur dan arsitektur Kyo Society yang dilakukan di hari yang sama.

Direktur Sales & Marketing Tanrise Property, Joseph Lukito mengatakan, pihaknya memercayakan pembangunan kepada Wika Gedung. "Pembangunan gedung ini, kami targetkan akan selesai Desember 2023," katanya.

Kyo ada 737 unit. Harga mulai Rp 500 jutaan untuk tipe studio. Pada Desember kemarin tipe Rofuto dan Ikkou sudah 60 persen terjual. Sementara sisanya 40 persen diharapkan bisa terjual pada 2021 sampai 2022. “Ke depan tidak ada harga baru, mungkin hanya penyesuaian saja," terangnya.

General Manager Indopora Fransiscus Budiono Kristanto mengatakan, pembangunan pondasi Kyo Society berjalan dengan lancar dan sesuai timeline dari pihak Tanrise Property. Meski sedikit ada kendala karena pandemi Covid-19, terutama untuk mobilisasi pekerja.

 

Karena saat ini mereka harus melalui test dan membiasakan mematuhi protokol kesehatan. Hal itu menjadi sesuatu yang baru di dalam proyek. "Namun semua itu secara keseluruhan tidak menghambat kinerja proyek," terangnya.

"Apalagi kontur tanahnya dan sistem yang digunakan tidak ada masalah sehingga tak ada kendala berarti dalam proses pengerjaannya," imbuhnya.

Sementara, Project Manager Wika Gedung, Gito Susanggoro mengungkapkan, pihaknya bangga jadi kontraktor utama dari Kyo Society. Pasalnya, proyek ini merupakan apartemen satu-satunya berkonsep Jepang di Surabaya.

"Target kami rampung dalam 30 bulan. Untuk nilai proyek pembangunan ini sebesar Rp 139 miliar untuk struktur dan arsitektur. Sedangkan pekerjaan mekanikal dan elektrikal belum termasuk. Kami akan berusaha semaksimal mungkin mewujudkan landmark ini untuk Tanrise Property," katanya.(sby1/rd)