Lahirkan Karya Baju Tunik Era Tatanan Baru

Ide bisa datang dari mana saja. Termasuk di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Lahirkan Karya Baju Tunik Era Tatanan Baru
Salah satu karya desainer Hariyani Wisnu.

Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Ide bisa datang dari mana saja. Termasuk di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Terinspirasi dari baju alat pelindung diri (APD) yang biasa digunakan oleh tenaga kesehatan, desainer Hariyani Wisnu (41) menelorkan karya baju tunik era tatanan baru (normal  baru).

Busana era tatanan baru karyanya terbuat dari batik tulis dipadu dengan kain tenun. Hariyani juga membuat masker dan sarung tangan yang senada dengan setelan busana. "Masker dan sarung tangan kita buat satu paket agar utuh melindungi diri kita, sekaligus mengikuti aturan  protokol kesehatan," terang Hariyani, Jumat (17/7).

Pemilik rumah mode Yan Khurin yang beralamat di Gang Rahayu RT 5 RW II Desa Gelam, Kecamatan Candi ini juga menghilangkan kancing pada busana karyanya dan menggantinya dengan resleting. "Biar seperti baju APD, gampang memakai dan melepasnya. Tidak ribet," jelas Hariyani.

Proses pembuatan satu busana karya Hariyani membutuhkan waktu sekitar satu bulan. "Prosesnya cukup lama karena kain batik tulis yang kita gunakan, kita buat sendiri mulai dari kain putih," kata Hariyani.

Dalam satu bulan, Hariyani mampu menghasilkan sekitar 15 busana tatatan baru yang dijualnya dengan rentang harga mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 2,5 juta.  Kerennya, untuk menghasilkan karya-karyanya, Hariyani dibantu belasan pekerja yang merupakan warga sekitar.

Selain membuat busana tunik era tatanan baru, wanita yang memulai usahanya sejak tahun 2007 lalu ini juga membuat tas dan masker lukis yang dijualnya Rp 200 ribu per paket. Untuk promosi, Hariyani memanfaatkan media sosial instagram dengan akun 'yankhurin' dan beberapa grup WA. (cat/rd)