Menkes Tinjau Vaksinasi di PWNU Jatim, Budi Beri Apresiasi Kiai

Wakil Rais Syuriah KH Anwar Iskandar mengatakan, kegiatan vaksinasi di PWNU Jawa Timur menggunakan 2 jenis vaksin yakni vaksin Covid-19 produksi Sinovac dan AstraZeneca.

Menkes Tinjau Vaksinasi di PWNU Jatim, Budi Beri Apresiasi Kiai
Menkes mendampingi ulama PWNU Jatim saat melakukan vaksinasi

Surabaya, HB.net - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meninjau  pelaksanaan vaksinasi Covid-19 AstraZeneca, pada para ulama di kantor Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, Rabu (23/3).

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut para pengurus PWNU Jatim dan perwakilan WHO serta Unicef. Vaksinasi diawali secara simbolis kepada beberapa ulama, kemudian dilanjutkan kepada ulama lainnya.

Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi kepada para ulama NU khususnya, merupakan bagian dari vaksinasi nasional kepada 181,5 juta jiwa penduduk Indonesia sesuai arahan presiden. Vaksinasi nasional ditargetkan selesai pada tahun 2021.

"Pemerintah memberikan salah satu prioritas kepada ulama dan tokoh agama, untuk menyakinkan masyarakat bahwa vaksin aman dan halal,” ungkap dia.

Menkes mengapresiasi sekaligus mengucapkan terima kasih kepada PWNU Jawa Timur yang telah membantu pemerintah untuk melaksanakan vaksinasi di Jatim. Dengan terselenggaranya kegiatan vaksinasi hari ini, Menkes menekankan agar masyarakat tidak perlu ragu dan takut terhadap vaksin Covi-19 produksi AstraZeneca. Karena pemerintah tentu akan menjamin mutu, keamanan serta khasiat vaksin bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Wakil Rais Syuriah KH Anwar Iskandar mengatakan, kegiatan vaksinasi di PWNU Jawa Timur menggunakan 2 jenis vaksin yakni vaksin Covid-19 produksi Sinovac dan AstraZeneca. Penyuntikan vaksin Sinovac dosis kedua akan diberikan untuk 16 masyayikh dan pengurus PWNU Jawa Timur. Termasuk 4 kiai sepuh NU diantaranya KH Anwar Manshur, KH Anwar Iskandar, KH Ali Masyhuri dan KH Abdul Matin, yang sebelumnya telah menerima dosis pertama vaksin pada 23 Februari yang lalu.

Vaksinasi dilanjutkan dengan penyuntikan dosis pertama Vaksin AstraZeneca kepada 100 kiai dan anggota PWNU Jawa Timur. Pemberian vaksin ini merupakan bentuk keteladanan dari NU dalam mendukung serta menyukseskan program vaksinasi nasional.

“Vaksin ini aman dan bagi kiai sepuh yang usianya diatas 60 tahun ternyata sehat-sehat saja, sehingga tidak perlu ada kekhawatiran untuk mengikuti vaksinasi. Karena kegiatan ini merupakan upaya pemerintah untuk menjaga kesehatan dan keselamatan jiwa, yang mana keduanya merupakan bagian penting dari tujuan syariat,” kata KH Anwar Iskandar.

Sejalan dengan KH Anwar Iskandar, Perwakilan WHO untuk Indonesia, Dr. N. Paranietharan menekankan, Vaksin AstraZeneca aman digunakan. Vaksin ini juga memiliki efikasi yang melebihi standar yang ditetapkan oleh WHO. Artinya, produk ini sudah pasti dijamin keamanannya untuk digunakan kepada seluruh masyarakat Indonesia.

"Vaksin sangat penting dalam melawan Covid-19. Saat ini vaksinasi Covid-19 telah menjangkau masyarakat yang lebih luas, namun Indonesia tidak boleh lengah. Kita harus terus menerapkan langkah kesehatan masyarakat untuk mengurangi penyebaran virus, seperti menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, menghindari tempat yang ramai dan tertutup, bahkan setelah kita sudah divaksin,” demikian disampaikan WHO Representative dr N. Paranietharan. (mid/ns)