Pandemi, Donasi Digital Naik Dua Kali Lipat

Selama pandemi Covid-19, donasi digital mengalami peningkatan. Peningkatan kenaikan diikuti dengan trend donatur yang juga terlihat pada wajah-wajah baru seperti anak sekolah.

Pandemi, Donasi Digital Naik Dua Kali Lipat
Kegiatan webinar bertemakan Gopay Digital Donation Outlook 2020.

Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Selama pandemi Covid-19, donasi digital mengalami peningkatan. Peningkatan kenaikan diikuti dengan trend donatur yang juga terlihat pada wajah-wajah baru seperti anak sekolah. Hal ini dijelaskan dalam Webinar bertemakan Gopay Digital Donation Outlook 2020, Senin (7/12).

Menurut riset yang dilakukan Kopernik, ada dua motivasi pemberian donasi. 57 persen donartur memberikan uangnya atas rasa sosial dan 38 persen atas rasa keagamaan. Riset juga menjelaskan jika selama pandemi orang lebih suka digital, lebih praktis, simpel dan tidak ribet dalam melakukan aktivitas. Seperti berbelanja, mencari keperluan sehari-hari, dan salah satunya berdonasi.

Associate Manager Kopernik, Kevin Prathama menjelaskan, ada kenaikan donasi pada beberapa tahun terakhir. Untuk donasi lembaga amil naik dua kali lipat. Sementara untuk donasi platform naik 13 kali lipat. "Kebanyakan mereka tahu tentang donasi ini dari postingan di medsos, aplikasi platform digital, dan sejenisnya," katanya.

Ditambahkan Co Founder dan CEO Kopernik, Toshi Nakamura, ini berarti pengguna atau donatur semakin meningkat dan bertambah. Juga sebagai bukti semangat gotong royong masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Managing Direktur Gopay Budi Gandasoebrata menjelaskan, bila ada kenaikan donasi Gopay selama pandemi, dibandingkan biasanya sebanyak dua kali lipat atau perolehan donasi lebih dari Rp 102 miliar periode Maret hingga Oktober 2020.

"Ini tidak lepas dari upaya kami dalam memberi edukasi, pelatihan, dan kolaborasi dengan Dinas Sosial dan dinas terkait lainnya untuk mendorong masyarakat dalam berdonasi secara digital. Apalagi kita berusaha memberikan transparansi," ujarnya.

Menurutnya, transparansi bisa terjaga karena semua tercatat dalam sistem. Pihaknya wajib memberikan transparansi catatan pada mitra dan pihak yang berkompeten. Segala  macam inisiatif tercatat semuanya sehingga diharapkan menjadi nilai tambah untuk kepercayaan masyarakat pada Gopay terutama pada donatur.

Senada dengan pencapaian peningkatan donasi, juga melihat saat ini tren donasi merambah ke anak sekolah. Kemungkinan mereka melihat di medsos atau patform dan mereka punya e-money akhirnya mendonasikan sebagian uangnya.

"Trend sudah bergeser, selain itu mainset donasi ratusan ribu mungkin sudah berganti. Dengan donasi digital sebagai upaya untuk menjawab tantangan ditengah pandemi," pungkas Toshi Nakamura.(sby1/rd)