Pangdam V/Brawijaya Resmikan Lapangan dan Patung Jenderal Ahmad Yani

Peresmian bukan hanya disaksikan para pejabat teras Makodam saja, peresmian juga turut dihadiri Untung Yani dan Edi Yani.

Pangdam V/Brawijaya Resmikan Lapangan dan Patung Jenderal Ahmad Yani
Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah bersama anak Jenderal Ahmad Yani Untung Yani dan Edi Yani.

SURABAYA, HARIANBANGSA.net - Suasana haru, hingga antusias mewarnai peresmian lapangan sekaligus patung Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani di Makodam V/Brawijaya.

Peresmian bukan hanya disaksikan para pejabat teras Makodam saja, peresmian juga turut dihadiri Untung Yani dan Edi Yani, keduanya merupakan anak dari Jenderal Ahmad Yani.

Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah menyebut jika penggunaan nama Jenderal Ahmad Yani di Makodam, adalah suatu wujud penghormatan.

“Beliau adalah salah satu pemimpin yang gigih, serta gagah berani dalam perlawanan terhadap penjajah. Jenderal Ahmad Yani juga seorang prajurit yang selalu menentang eksistensi partai Komunis,” tegas Mayjen Widodo, Jumat (19/6).

Mayjen Widodo menceritakan, kala Jenderal Ahmad Yani menjabat sebagai Panglima Angkatan Darat, berbagai usulan yang disampaikan oleh partai Komunis tersebut, selalu ditentangnya.

 

“Termasuk mengusulkan adanya angkatan kelima. Anggotanya, terdiri dari para buruh dan petani yang dipersenjatai,” jelas Pangdam.

Jenderal kelahiran Purworejo, Jawa Tengah itu, sebut Pangdam, juga dikenal sebagai tokoh nasional yang sangat arif dan bijaksana ketika mengemban tugas menjadi seorang prajurit TNI-AD.

“Berdasarkan dari latar belakang itu, saya berharap agar penggunaan nama Lapangan Jenderal Ahmad Yani, dapat mendorong prajurit dan seluruh anggota Kodam Brawijaya untuk meneladani sifat-sifat, serta kepemimpinan beliau. Khususnya, tentang keberanian dalam menegakkan disiplin dan kebenaran,”pintanya.

Anak dari Jenderal Ahmad Yani, Untung Yani merasa terharu dan sangat bangga dengan perhatian dari Kodam V Brawijaya untuk memberikan nama lapangan upacara Jenderal TNI Ahmad Yani.

 

"Sebetulnya hanya mengingatkan bahwa ada kejadian waktu itu dan jangan sampai orang lupa. Patung ini ada di mana-mana, di Medan, di museum Ahmad Yani, lubang buaya, Semarang, Bandung. Tapi, disini, kok agak greget Pak ya. Ini di dalam intern Kodam V Brawijaya. Ini buat penyemangat bagi prajurit Kodam Brawijaya untuk lebih  berani dan tangguh menjaga NKRI yang banyak udah banyak masalah ini, tapi kita tetap harus waspada,"terangnya. (dev/ns)