Produksi Garam Bangkalan Tahun 2022 Meleset, Jauh dari Target

"Petambak garam sangat bergantung pada cuaca, karena jika musim penghujan dipastikan tidak bisa memproduksi garam. Sedangkan tahun lalu, hampir sepanjang tahun curah hujan masih ada," ungkap Zain.

Produksi Garam Bangkalan Tahun 2022 Meleset, Jauh dari Target
Petani garam di Bangkalan tahun 2022 mengalami masa-masa  sulit.

Bangkalan, HB.net - Hasil produksi garam Bangkalan gagal, hanya mencapai 9 persen atau 740 ton dari total 4 ribu ton di tahun 2022,  hal ini karena buruknya cuaca di wilyah Bamgkalan.

Kepala Dinas (Kadis) Perikanan Bangkalan, Muhammad Zaini, mengungkapkan bahwa hasil produksi tambak garam di Bangkalan alami kegagalan selama tahun 2022 lalu. Kegagalan itu, disebabkan cuaca yang tergolong ekstrem dan curah hujan yang datang lebih awal sebelum masa panen.

"Petambak garam sangat bergantung pada cuaca, karena jika musim penghujan dipastikan tidak bisa memproduksi garam. Sedangkan tahun lalu, hampir sepanjang tahun curah hujan masih ada," ungkap Zaini, Minggu (5/2/2023).

Hingga berakhirnya musim produktif garam, produksi yang dihasilkan hanya sekitar 740 ton. Jumlah itu, sangat jauh dari target. Sebab, hanya mampu mencapai sekitar 9 persen dari target 4 ribu ton. Tak hanya musim hujan lebih awal yang menjadi kendalanya.

"Tahun lalu itu ada kemunduran periode produksi, biasanya di bulan Juli itu sudah memasuki panen pertama, tapi yang terjadi harus menunggu hingga Agustus. Faktor itu juga yang memperngaruhi target 4 ribu ton tidak bisa terpenuhi," ujar Zaini.

Diketahui Bangkalan sendiri ada 13 Desa di 5 Kecamatan penghasil garam, diantaranya Kecamatan Kamal Gili Barat, Kwanyar Desa Pasanggrahan, Tanjung Bumi Tlagah dan Bumi Anyar, Sepulu Labuhan dan Maneron dan Klampis Tolbuk, Ko'ol dan Muara.

Meski begitu, lanjut Zaini, petambak garam tidak terlalu dirugikan dengan hasil panen yang merosot. Sebab, sebagian besar tambak garam dijadikan oleh pemiliknya sebagai tambak ikan jika tidak memungkinkan untuk produksi garam.

"Lahan tambak garam yang masih aktif memproduksi itu, sebagian difungsikan sebagai tambak ikan jika tidak curah hujan tinggi. Jika kemarau, oleh petambak digunakan untuk garam," pungkasnya. (fat/uzi/ns)