RSUD Gambiran Kota Kediri Beber Biaya Pengobatan Pasien Covid-19

RSUD Gambiran Kota Kediri Beber Biaya Pengobatan Pasien Covid-19
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota Kediri Dr. Fauzan Adima M.Kes dan Tenaga Kesehatan yang selalu siap setiap saat. (ist)

KEDIRI, HARIANBANGSA.net - Upaya pemerintah untuk menanggulangi pandemi Covid-19 tak main-main. Seluruh biaya pengobatan pasien ditanggung sepenuhnya oleh Kementerian Kesehatan dengan keriteria yang telah ditentukan. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Gambiran Kota Kediri Dr. Fauzan Adima M.Kes. mengatakan, biaya untuk pengobatan pasien yang terjangkit Covid-19 sangat besar. Tak hanya merawat hingga sembuh, tanggung jawab pemerintah kepada pasien hingga proses pemakaman jenazah bagi yang meninggal.

“Seluruh pasien jika sudah ditentukan ODP, PDP maupun positif oleh petugas medis, biayanya akan ditanggung negara,” kata Dr. Fauzan Adima, Selasa (28/4).

Menurut dr. Fauzan, hal itu sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/238/2020 tentang Petunjuk Teknis Klaim Perawatan Pasien Penyakit Terinfeksi Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit yang Menyelenggarakan Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Masih menurut dr. Fauzan, biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pengobatan pasien Covid-19 cukup besar. Untuk pasien dengan kriteria ODP, PDP atau terkonfirmasi positif Covid-19 tanpa penyakit penyerta (komorbid), biaya yang dikeluarkan bisa mencapai belasan juta rupiah untuk sehari perawatan.

"Jika pasien tersebut membutuhkan pelayanan ICU dengan ventilator biayanya Rp 15,5 juta, ICU tanpa ventilator Rp 12 juta, ruangan isolasi tekanan negatif dengan ventilator Rp 10,5 juta, ruang isolasi tekanan negatif tanpa ventilator Rp 7,5 juta, ruang isolasi non tekanan negatif dengan ventilator Rp 10,5 juta, dan ruang isolasi non tekanan tanpa ventilator Rp 7,5 juta,"terang dr. Fauzan.

Biaya pengobatan tersebut, lanjut dr. Fauzan, bisa bertambah jika pasien memiliki penyakit penyerta (komorbid). Perawatan ICU dengan ventilator Rp 16,5 juta, tanpa ventilator Rp 12,5 juta, isolasi ruangan tekanan negatif dengan ventilator Rp 14,5 juta, tanpa ventilator Rp 9,5 juta, isolasi non tekanan negatif dengan ventilator Rp 14,5 juta, tanpa ventilator Rp 9,5 juta.

Dijelaskan oleh dr. Fauzan, tidak berhenti di sana,  pemerintah juga menanggung biaya pemakaman jenazah untuk pasien yang meninggal dunia dengan rincian; biaya pemulasaran Rp 550 ribu, kantong jenazah Rp 100 ribu, peti jenazah Rp 1,75 juta, plastik erat Rp 260 ribu, disinfektan jenazah Rp 100 ribu, transport jenazah Rp 500 ribu, dan disinfektan mobil Rp 100 ribu.

Dokter  Fauzan menerangkan, seluruh anggaran tersebut menjadi tanggungan Kementerian Kesehatan, setelah melalui verifikasi oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Tingginya biaya pengobatan yang harus dipikul negara ini, membuat pemerintah pusat dan daerah berjuang keras meminimalisir penyebaran Covid-19 di masyarakat.

"Diantaranya meminta penggunaan masker jika keluar rumah, mematuhi physical dan social distancing, serta menunda perjalanan ke daerah terpapar dan tidak mudik. Dengan mematuhi ketentuan itu, kita sudah bisa membantu meringankan beban negara,” tambah dr. Fauzan Adima.

Ditambahkan oleh dr. Fauzan, saat ini RSUD Gambiran Kota Kediri merawat 5 orang dengan status ODP, 4 orang berstatus PDP, dan 3 orang terkonfirmasi positif. Kapasitas ruang isolasi bertekanan negatif yang dimiliki 16 orang, dan ruang isolasi biasa sebanyak 16 orang. "Ruang rawat inap rumah sakit Gambiran,  sempat penuh tiga hari lalu. Namun saat ini, ruangan sudah tersedia kembali. (uji/bag-protokol & komunikasi)