Sagraha Satya Sawahita Lakukan Langkah Terukur, Saat Pengangkutan Limbah B3 Terhambat

Meski demikian, perusahaan langsung mengambil langkah darurat dengan tetap mengedepankan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

Sagraha Satya Sawahita Lakukan Langkah Terukur, Saat Pengangkutan Limbah B3 Terhambat
Proses pengangkutan limbah B3 yang menumpuk akibat libur panjang Iduladha di area Gudang Sagraha Satya Sawahita.

Banyuwangi, HB.net - Libur panjang Hari Raya Idul Adha menyebabkan terhambatnya jadwal pengangkutan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) oleh PT Sagraha Satya Sawahita, perusahaan pengumpul dan transporter limbah B3 berizin di Banyuwangi. Kondisi ini mengakibatkan penumpukan limbah di fasilitas gudang penyimpanan sementara.

Meski demikian, perusahaan langsung mengambil langkah darurat dengan tetap mengedepankan kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku.

Kepala Cabang PT Sagraha Satya Sawahita Banyuwangi, Didik Bumiyawan, menjelaskan bahwa pengangkutan limbah B3 rutin dilakukan tiga kali seminggu—yakni setiap Senin, Rabu, dan Jumat. Namun selama libur Idul Adha dan cuti bersama, pengangkutan pada Jumat (6/6/2025) dan Senin (9/6/2025) tidak dapat dilakukan, sehingga terjadi keterlambatan pengiriman limbah ke fasilitas pemusnahan di Semarang.

“Kami sudah melakukan antisipasi dengan pengiriman lebih awal. Tapi armada kami terbatas, dan rekanan transporter yang menggunakan armada wingbox berkapasitas besar juga mengalami kepadatan jadwal,” kata Didik, Sabtu (12/6/2025).

Ia menegaskan, armada pengangkut limbah B3 tidak boleh sembarangan dan wajib memiliki izin resmi. “Semua kendaraan harus terdaftar dan memenuhi ketentuan pengangkutan limbah B3,” ujarnya.

Menghadapi situasi ini, perusahaan menerapkan langkah-langkah pengamanan tambahan. Limbah yang telah dikemas sesuai standar disimpan sementara di area luar gudang, dilengkapi alas pelindung dan penutup terpal guna menghindari kontak langsung dengan lingkungan.

“Area penyimpanan ini tetap berada dalam pengawasan internal perusahaan. Kami pastikan tidak ada risiko terhadap lingkungan sekitar,” jelas Didik.

Penyimpanan di luar gudang ini bersifat sementara dan dilakukan karena keterbatasan ruang di fasilitas utama. Seluruh penanganan tetap mengacu pada prinsip kehati-hatian dan standar keselamatan. "Penyimpanan sementara di luar gudang ini  karena keterbatasan ruang dan bersifat situasional. Bukan merupakan kebiasaan operasional," tegasnya.

Seiring berakhirnya masa libur, pengiriman limbah ke fasilitas pemusnahan telah kembali berjalan normal. Didik memastikan proses distribusi limbah yang sempat tertahan kini terus dikejar agar kondisi gudang kembali stabil.

"Kami terus berupaya agar seluruh limbah yang sempat tertahan segera terkirim, sehingga kondisi gudang kembali normal. Prioritas kami adalah menjaga kepatuhan terhadap regulasi dan memastikan keselamatan lingkungan sekitar,” pungkasnya. (guh/diy)