Usai Ambil BLT, Kakek di Ngawi Hanyut di Bengawan Solo

Usai Ambil BLT, Kakek di Ngawi Hanyut di Bengawan Solo
Jenazah Kakek Kamiran dievakuasi. Foto: zainal abidin/HARIAN BANGSA

Ngawi - HARIAN BANGSA
 

Kamiran (75) warga Dusun Pramesan Desa Ngale, Kecamatan Paron Ngawi, mengambil bantuan langsung tunai (BLT) malah ditemukan mengambang di di bengawan Solo.

Pada hari Sabtu (13/06) Kamiran sekitar pukul 08.30 berangkat dari rumah dengan dibonceng Sukoyo, tetangganya, ke kantor Pos untuk mengambil BLT, dan pulang pukul 10.00 wib. Usai mengantar korban, Sukoyo langsung pergi, meninggalkan korban di rumah.

Ternyata korban tidak langsung masuk rumah, tetapi berjalan menuju bengawan solo yang tidak jauh dari rumahnya. Sudah menjadi kebiasaan Kamiran, siang hari mandi di Bengawan Solo. Dia sempat bertemu Panidi (65), tetangga.

 Panidi saat itu sempat memperingatkan korban untuk tidak ke sungai. Akan

tetapi korban tetap saja meneruskan niatnya mandi di Bengawan Solo. Sekitar pukul 13.00 wib, ada warga yang melihat pakaian korban di pinggir sungai. 

Sekitar pukul 17.00 wib, keluarga korban mencari keberadaan Kamiran. Dari keluarga bersama warga sekitar berusaha mencari dan melihat pakaian korban masih berada di pinggir sungai semenjak siang. Perangkat desa Ngale melaporkan kejadian tersebut ke kantor Polsek Paron dan meneruskan ke BPBD serta SAR Sikhatan Ngawi. Selama kurang lebih 12 jam warga bersama Tim SAR dan BPBD melakukan pencarian korban. "Kita menerima laporan dari masyarakat bahwa ada warga yang tenggelam selanjutnya kita berkoordinasi dengan BPBD Ngawi melakukan pencarian," jelas Kapolsek Paron Iptu Suyitno saat dihubungi HARIAN BANGSA.

Minggu (14/06) pukul 05.00 wib, jenazah Kamiran ditemukan mengambang di bengawan Solo tidak jauh dari ditemukan pakaian korban. Selanjutnya dari pihak Polisi bersama tim medis melakukan visum luar dan dinayatakan korban meninggal akibat tenggelam. 

Korban diduga terpeleset sewaktu akan mandi disungai. Sedangkan pakaian korban serta uang sejumlah enam ratus ribu masih berada dipakaian korban. "Dari tubuh korban tidak ada bekas penganiayaan serta pakaian dan uang mlik korban juga masih tersimpan di baju korban," terang Suyitno.  (nal/ros)