Handoyo Yakin Astrid Wahid Bisa Dongkrak Suara di Pilbup Tuban
"Perlu perwakilan yaitu masyarakat daerah Selatan dan Utara. Itu konsep kami, sehingga pembangunan kita akan betul-betul terakomodir dari wilayah seluruh Kabupaten Lamongan," ujar Handoyo.
SURABAYA, HARIANBANGSA.net - Bakal Calon Bupati Lamongan dari jalur independen, Suhandoyo mengaku justru semakin mantap berpasangan dengan Astiti Suwarni atau Astrid Wahid. Mantan Anggota DPRD Jatim ini yakin sosok Astrid akan mendongkrak suara.
Menurut Handoyo, Astrid yang asal Desa Sedayulawas, Brondong, Lamongan, dinilai representatif dari masyarakat pesisir Utara Lamongan. Karena itu bisa saling melengkapi dengan dirinya yang asal Lamongan Selatan.
"Perlu perwakilan yaitu masyarakat daerah Selatan dan Utara. Itu konsep kami, sehingga pembangunan kita akan betul-betul terakomodir dari wilayah seluruh Kabupaten Lamongan," ujar Handoyo dihubungi melalui selulernya, Kamis (17/9) sore.
Astrid merupakan istri Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi. Dia dianggap berpengalaman ketika mendampingi Wahid saat menjabat sebagai Plt Bupati Lamongan 2015 silam. Setidaknya sudah tahu yang dibutuhkan masyarakat.
Selain itu, Handoyo yakin, Astrid mampu menangani masalah pendidikan dan pemberdayaan perempuan yang perlu peningkatan ekonomi. "Kemudian Bu Wahid ini orang yang sudah selesai dengan dirinya. Artinya tenaga pikiran waktu akan dicurahkan untuk kepentingan masyarakat Lamongan," tegasnya.
Kendati pergantian posisi wakil ini mepet, Handoyo yang juga mantan anggota DPRD Jatim itu optimis tidak terlalu mempengaruhi ceruk suaranya di Pilbup 2020. Dukungan kepadanya tetap akan terus mengalir untuk memimpin Lamongan.
"Insya Allah akan menambah suara. Jadi tidak mengalami satu penurunan. Kalau itu mengalami satu penurunan paling satu persen dari yang ada. Tetapi menambah sekian puluh persen dari yang apatis menjadi memilih secara pasti," ungkapnya.
Sebelumnya, KPU Lamongan memastikan bakal calon wakil bupati Muhammad Suudin tidak lolos dalam tes kesehatan sebagai syarat ikut Pilkada serentak 2020. Suudin dinyatakan tak lolos setelah keluar hasil pemeriksaan kesehatan di RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Hanya saja, Ketua KPU Lamongan, Mahrus Ali tidak menjelaskan secara rinci perihal tidak lolosnya Suudin tersebut. Pihaknya beralasan itu merupakan rekomendasi medis. Sehingga yang mempunyai kewenangan mengumumkan ada di wilayah medis.Pun demikian, Handoyo memastikan Suudin tetap berada dalam gerbong memenangkannya. "Ini bagian dari sejarah. Kita tidak boleh dalam sebuah proses terlewatkan. Kejadian ini luar biasa. Diluar kemampuan kita, yang disebut force majeure. Peristiwa ini adalah satu rangkaian," kata dia. (mdr/ns)