WN Singapura yang Jadi Dosen di Tulungagung Dideportasi
Kanwil Kemenkum HAM Jatim melalui Kantor Imigrasi Kelas II Blitar itu akhirnya melakukan deportasi MB, warga negara Singapura.
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Kanwil Kemenkum HAM Jatim melalui Kantor Imigrasi Kelas II Blitar itu akhirnya melakukan deportasi MB, warga negara Singapura. Dia sebelumnya mejadi dosen di Universitas di Tulungagung. Pria 66 tahun itu dideportasi melalui Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, Kamis (22/6).
MB dikawal oleh empat petugas imigrasi Blitar membawa tas ransel berwarna coklat. Rombongan sampai di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda sekitar pukul 10.30 WIB.
“Yang bersangkutan dideportasi menggunakan penerbangan dengan maskapai Jetstar 3K248 tujuan Singapura pada pukul 13.20 WIB,” ujar Kadiv Keimigrasian Kanwil Kemenkum HAM Jatim Hendro Tri Prasetyo.
Hendro menjelaskan bahwa seluruh proses deportasi dijalankan sesuai peraturan perundang-undangan dan SOP yang berlaku. Untuk biaya tiket pesawat, dibebankan kepada sponsor atau pribadi MB.
"MB membiayai sendiri tiket untuk pulang ke Singapura, kami hanya mengantar sampai Bandara Internasional Juanda saja," imbuh Kasubsi Penindakan Keimigrasian Dendy Wibisono. Ia memimpin Tim Pelaksanaan Deportasi dari Seksi Inteldakim Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Blitar.
Tidak itu saja, Dendy menjelaskan bahwa pihaknya juga akan memberikan sanksi administratif yang lain. Yaitu pencantuman dalam daftar penangkalan. "Kantor Imigrasi Kediri juga sudah menerbitkan berita acara pembatalan dokumen perjalanan, yaitu paspor yang bersangkutan," terang Dendy.
Sebelum didiportasi, MB terlebih dahulu melewati proses clearence di Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Juanda. Hal ini untuk memastikan keabsahan dokumen perjalanan yang dimiliki MB.
"Jadi meskipun statusnya sebagai deportee, MB tetap harus melewati proses clearence. Proses clearence hingga boarding berjalan dengan lancar tidak ada kendala apapun," tutur Dendy.
Terkait kesehatan MB, Dendy menjelaskan bahwa MB dalam kondisi sehat. Walaupun sempat mengeluh meriang. "Sebelum berangkat dari Blitar kami juga telah memastikan bahwa MB sehat dan mampu menempuh perjalanan ke Singapura," pungkas Dendy. (cat/rd)