Amaliyah Ramadan, Khofifah Santuni 153 Lansia Duafa

Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa melanjutkan amaliyah Ramadan hari ketiga dengan memberikan santunan pada lansia duafa di kediamannya di bilangan Jemursari, Kamis (14/3).

Amaliyah Ramadan, Khofifah Santuni 153 Lansia Duafa
Pemberian santunan pada lansia duafa di kediaman Khofiffah di bilangan Jemursari, Surabaya.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa melanjutkan amaliyah Ramadan hari ketiga dengan memberikan santunan pada lansia duafa di kediamannya di bilangan Jemursari, Kamis (14/3).

Turut dihadiri oleh Ketua Baznas Jatim KH Ali Maschan Moesa yang juga memberikan taushiyah. Kegiatan santunan ini menghadirkan 153 orang duafa dari 16 PAC Muslimat NU Kota Surabaya. Mereka yang didatangkan adalah duafa dari kalangan lansia, single parent, bahkan ada yang berusia 92 tahun.

Khofifah menegaskan bahwa banyak referensi yang menyebutkan tentang keutamaan doa fuqoro. Sebagaimana termaktub dalam mutiara hikmah Syaikh Ustman bin Hassan bin Ahmad Syakir Al Khubari dalam kitab Durrotun Nasihin, bahwa ada empat pilar kokohnya kehidupan dunia. Yang salah satunya adalah doa fuqoro atau dhuafa.

“Maka hari ini kita berdoa bersama fuqoro. Mendoakan keluarga, mendoakan Muslimat NU , mendoakan bangsa, dan tak lupa juga mendoakan para jurnalis yang hadir. Ini adalah sebuah upaya mencari rahmat dan berkahnya Allah di bulan yang penuh berkah dan ampunan yaitu di bulan Ramadan,” imbuhnya.

Dalam tausiyahnya, Khofifah mengajak seluruh masyarakat untuk menyisir kemuliaan di bulan Ramadan. Dengan melakukan banyak amalan kebaikan dengan harapan mendapatkan ridho Allah hingga kelak bisa dimasukkan di surganya Allah. Karena menurutnya mendapatkan ridho Allah adalah yang paling penting.

“Tadi Ketua KH. Ali Maschañ Moesa menyampaikan bahwa yang membuat kita masuk surga sejatinya bukan hanya karena amalan kita tapi adalah karena ridhonya Allah. Maka saya turut menukil beberapa bait syair Al-I’tiraf yang biasa dibaca Gus Dur setiap jalan pagi,” ujar Khofifah.

Di sisi lain, Ketua Baznas Jatim KH Ali Maschan Moesa, menegaskan bahwa selama bulan Ramadan, Baznas Jatim menyalurkan zakat dan infaq sebanyak Rp 4 miliar dengan membagikan pada anak yatim dan juga masyarakat duafa. Diakuinya bahwa di bulan Ramadan penerimaan zakat infaq dan sedekah melalui Baznas meningkat hingga 10 kali lipat.

“Selain bekerja sama dengan Muslimat NU, penyaluran zakat infaq dan sedekah juga akan kami lakukan di banyak titik. Yang terdekat kota akan salurkan di 10 kabupaten kota di Jatim,” tegasnya.

Tidak hanya itu ia menegaskan bahwa potensi zakat di Jatim sejatinya mencapai Rp 23 trilliun dalam setahun. Akan tetapi saat ini yang baru tergali adalah Rp 250 miliar. Sedangkan di tingkat nasional, potenzi zakat mencapai Rp 327 triliun akan tetapi baru tergali sekitar 20 persen.(dev/rd)