Asman Toga dan Akupresur, Tahun 2022 Jawa Timur Bakal  Miliki 2.340 Kelompok

Kepala Dinkes Jawa Timur, Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI menyampaikan, melalui penilaian diperlombaan ini diharapkan mampu mendorong dan mewujudkan masyarakat sehat secara mandiri melalui pemanfaatan Toga dan Akupresur yang sesuai dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Asman Toga dan Akupresur, Tahun 2022 Jawa Timur Bakal  Miliki 2.340 Kelompok
Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Jatim, dr. Ninis Herlina Kiranasari (berhijab hijau) saat melakukan penilaian lapangan di Kabupaten Sidoarjo.

Surabaya, HB.net - Tahun 2022, Provinsi Jawa Timur memiliki Kelompok Asuhan Mandiri (Asman) melalui pemanfaatan toga dan Akupresur sebanyak 2.340 kelompok. Tiap tahun, Pemprov Jatim melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan perlombaan tingkat Provinsi.

Kepala Dinkes Jawa Timur, Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI menyampaikan, melalui penilaian diperlombaan ini diharapkan mampu mendorong dan mewujudkan masyarakat sehat secara mandiri melalui pemanfaatan Toga dan Akupresur yang sesuai dengan rekomendasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Jatim, dr. Ninis Herlina Kiranasari mengatakan, lomba Asaman Toga tujuannya bukan semata untuk lomba.

"Lebih dari itu yakni memotivasi masyarakat untuk memberdayakan mereka berupaya preventif promotif, memberdayakan hidup sehat. Nah, yang sederhana sekali yakni mempertahankan budaya hidup sehat kita yang sudah sehat jangan sampai sakit. Salah satu upayanya yakni pemberdayaan pelayanan kesehatan tradisional dengan pemanfaatan tanaman obat keluarga (TOGA) dan akupreseur," kata dia.

Lebih lanjut, Ninis mengatakan, 38 kabupaten atau kota ini sudah disosialisasikan hal apa saja yang perlu untuk pemberdayaan masyarakat. Ternyata, dari 38 kabupaten kota ini secara administratif terpilih 6 kabupaten atau kota. Salah satunya Kabupaten Sidoarjo.

Kriteria penjuarian pertama, ingin mengetahui sampai seberapa kekuatan mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan, tingkat desa bahkan sampai dengan masyarakat. Kemudian, kebijakan apa yang diambil Pemerintah Daerah (Pemda) dalam memberdayakan masyarakat itu. Sehingga memang di tingkat Kabupaten tadi bagaimana kebijakannya, himbauan dan juga sumber anggaran sudah disiapkan apa belum. Perencanaan kedepannya seperti apa, model pembinaan dan sebagainya.

"Begitu juga di tingkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain. Kita bisa melihat bagaimana mereka mensinergikan dengan mitra-mitra. Kemudian, di tingkat masyarakat, bagaimana kita melihat budaya mereka untuk memanfaatkan tanaman obat tradisional ini. Sehingga kita mengajak masyarakat untuk membiasakan di lingkungan kecil keluarga dengan Toga,”ujarnya.

Diharapkan nantinya masing-masing keluarga, bisa membudayakan tanaman tradisional untuk mempertahankan kesehatan. Sebagai informasi, enam nominasi terbaik ini diambil juara 1,2,3 dan harapan 1,2,3. Mereka yang juara 1 akan mewakili ke tingkat nasional. (mid/ns)