Banyuwangi Mulai Salurkan Insentif Guru Ngaji Senulai Rp 8,7 M

Pemkab Banyuwangi terus menyalurkan insentif bagi guru ngaji setiap tahunnya sebagai bentuk terima kasih atas perannya dalam dunia pendidikan.

Banyuwangi Mulai Salurkan Insentif Guru Ngaji Senulai Rp 8,7 M
Bupati Banyuwangi menyerahkan insentif guru ngaji secara simbolis
Banyuwangi Mulai Salurkan Insentif Guru Ngaji Senulai Rp 8,7 M

Banyuwangi, HB.net - Pemkab Banyuwangi mulai menyalurkan insentif bagi guru ngaji sebesar Rp 8,7 miliar. Insentif diberikan kepada 12.373 guru ngaji se-Banyuwangi. Insentif diserahkan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kepada sejumlah perwakilan guru ngaji di Pendopo Sabha Swagata, Minggu (9/5).

“Dedikasinya luar biasa, Tentu insentif yang kami berikan tidak sebanding dengan jasa bapak/ibu guru ngaji. Kami mohon maaf, semoga ke depan ada kenaikan kemampuan fiskal daerah sehingga bisa meningkatkan nilai insentif,” kata Ipuk.

Pemkab Banyuwangi terus menyalurkan insentif bagi guru ngaji setiap tahunnya sebagai bentuk terima kasih atas perannya dalam dunia pendidikan. Selain memberi pendidikan agama, guru ngaji berperan penting membentuk karakter anak. Ia meminta tolong kepada guru ngaji untuk menanamkan dua hal kepada anak didiknya.

“Pertama, mengajak anak didiknya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dan mengingatkan protokol kesehatan (prokes) pada warga sekitar. Karena masih masa pandemi, jadi momen untuk membangun kesadaran sejak dini tentang pentingnya gaya hidup sehat. Jika sudah diterapkan, dampak jangka menengah-panjangnya sangat bagus untuk kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Hal kedua adalah menanamkan pemahaman agama yang ramah dan menebar manfaat. “Karakter moderat, toleran, menghargai perbedaan, bisa disampaikan di sela-sela pembelajaran mengaji. Kami minta tolong ini agar ke depan Banyuwangi semakin dipenuhi generasi muda yang punya pemahaman inklusif,” ujarnya.

Ia juga menyusun skema sowan ke para tokoh lintas agama. Intinya, ada insentif untuk pegiat keagamaan semua agama.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat H.M Lukman menjelaskan, tahun ini pemkab mengucurkan dana sebesar Rp 8,7 miliar untuk 12.373 guru ngaji. Jumlah penerima tersebut merupakan hasil penggabungan data penerima 2020 dan data usulan 2021 yang telah divalidasi Desa/Kelurahan bersama Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) kecamatan melalui program Smart Kampung.

“Kriterianya, masing-masing guru ngaji mempunyai murid minimal 10 orang, sudah mengajar selama 2 tahun dan bukan ASN,” kata Lukman. Mereka mendapatkan insentif sebesar Rp 700 ribu per tahun, yang dicairkan dalam dua termin per 6 bulan.

“Sehingga pencairan tahap I ini totalnya sebesar Rp 4,33 miliar. Separuhnya lagi akan disalurkan pada semester II/2021,” urainya. Berbeda dari tahun sebelumnya, pencairan insentif guru ngaji tahun ini sudah dilakukan secara non tunai. Setiap penerima mendapatkan nomor virtual account dari Bank Jatim.

“Bagi yang ingin mencairkannya ke bank, cukup menunjukkan KTP dan nomor virtual account tersebut. Bagi yang rumahnya jauh dari bank tidak perlu khawatir, karena Bank Jatim menjadwalkan mobil kelilingnya, sehingga mudah dijangkau para guru ngaji di desa-desa,” kata Lukman. (guh/diy)