Bawaslu Surabaya Ajak Karang Taruna Ikut Awasi Pemilu 2024

Menurut Novli, Bawaslu mempunya keterbatasan personil dan infrastruktur dalam melakukan pengawasan pemilu. Karena itu perlu bantuan dan peran serta masyarakat.

Bawaslu Surabaya Ajak Karang Taruna Ikut Awasi Pemilu 2024
Novli Bernardo Thyssen Komisioner Bawaslu Surabaya (dari kiri ke kanan),  Aven Januar, (Inisiator Rumah Merdeka, Fuad Bernardi , Ketua Karang Taruna Surabaya. foto : didi rosadi/HARIAN BANGSA

Surabaya, HB.net  - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Surabaya mengajak peran serta masyarakat untuk ikut terlibat aktif mengawasi pemilu serentak 2024, agar berjalan jujur dan adil. Sebab, Bawaslu mengakui pihaknya memiliki keterbatasan untuk melakukan pengawasan.

Penyataan itu disampaikan oleh Komisioner Bawaslu Kota Surabaya, Novli Bernardo Thyssen dalam diskusi yang diselenggarakan Rumah Merdeka. Menurut Novli, Bawaslu mempunya keterbatasan personil dan infrastruktur dalam melakukan pengawasan pemilu. Karena itu perlu bantuan dan peran serta masyarakat.

"Saya sangat mengapresiasi kalau Karang Taruna Surabaya mau terlibat dalam pengawasan pemilu. Temuan pelanggaran pemilu itu berasal dari dua pintu, pertama laporan masyarakat, dan kedua, temuan di lapangan. Karena itu perlu peran serta masyarakat untuk ikut mengawasi pemilu," tegas Novli, saat ditemui di Rumah Merdeka, Perumahan Gunungsari Indah, Surabaya, Ahad  (18/09/2022).

Fuad Bernardi, Ketua Karang Taruna Surabaya mengungkapkan, pihaknya punya harapan besar kualitas pemilu bisa meningkat, terutama di Kota Surabaya. Hal itu, tentunya diikuti dengan penurunan angka pelanggaran pemilu.

Putera Mensos RI, Tri Rismaharini ini mengaku siap menerima ajakan Bawaslu Kota Surabaya untuk ikut mengawasi pemilu. Menurutnya Karang Taruna punya infrastruktur hingga tingkat RT/RW yang bisa diberdayakan.

"Prinsipnya, Kartar siap bersinergi dengan Bawaslu dalam usaha pemantauan pemilu. Kami siap memberikan sumbangsih untuk peningkatan kualitas pemilu yang akan datang," ujar Fuad.

Inisiator Rumah Merdeka, Aven Januar mengatakan, kualitas demokrasi bisa diukur dari kualitas pemilu. Apakah kualitas pemilunya bagus atau tidak.

Sebab, lanjut Aven, pemilu menghasilkan pemimpin yang notabene pejabat publik. Baik itu anggota parlemen, kepala daerah, hingga kepala negara. Salah satu indikator kualitas pemilu baik adalah tingkat pelanggaran pemilunya minim atau menurun.

"Rumah Merdeka menjadi ruang demokrasi untuk menyampaikan ide dan gagasan. Kali ini kami membahas persoalan pengawasan pemilu yang menjadi salah satu instrumen pemilu. Kami berharap diskusi yang disiarkan live facebook ini bisa menjadi pencerahan bagi masyarakat," pungkas Aven. (mdr/ns)