BI Cabang Jember Gelar GNPIP di Banyuwangi

Kepala Perwakilan BI Jember, Yukon Afrinaldo, mengatakan, menghadapi inflasi dibutuhkan kerja sama dan koordinasi yang erat antara pemangku kepentingan.

BI Cabang Jember Gelar GNPIP di Banyuwangi
Bupati Ipuk saat melakukan panen cabai di lahan tumpangsari.

Banyuwangi, HB.net - Bank Indonesia (BI) Cabang Jember menggelar ‘Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP)’ di Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Selasa (14/3/2023). Gerakan ini dalam rangka mendukung penguatan ekonomi Banyuwangi dengan menjaga stabilitas inflasi pangan daerah.

Kepala Perwakilan BI Jember, Yukon Afrinaldo, mengatakan, menghadapi inflasi dibutuhkan kerja sama dan koordinasi yang erat antara pemangku kepentingan. Menurutnya, BI dan wilayah Eks Karesidenan Besuki meliputi Situbondo, Jember, Bondowoso, Banyuwangi dan Lumajang dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga inflasi agar lebih terkendali.

“GNPIP diharapkan mampu mengendalikan inflasi di Banyuwangi dengan cara menjaga kestabilan harga pangan,” kata Aldo, sapaan akrabnya Yukon Afrinaldo.

Khusus di Banyuwangi, beberapa program unggulan GNPIP yang diimplementasikan diantaranya, pelatihan integrated ecofarming, perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD), menjaga kecukupan stok pangan, hingga digitalisasi pertanian.

Untuk pelatihan ecofarming, dilakukan bersama gabungan kelompok tani (gapoktan) Turi Putih dari Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu. “Selain memperkuat produktivitas, kami juga mendorong peningkatan hilirisasi produk pangan sehingga petani mendapat nilai tambah,” kata Aldo.

Pendampingan BI kepada gapoktan Turi Putih telah berjalan sejak 2021. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan antara lain, pelatihan digital farming komoditas padi, fasilitasi alat digital farming , bantuan 10 ribu bibit cabai, serta fasilitasi pasar.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fieatiandani menyambut baik program GNPIP. “Terima kasih BI terus mendukung perekonomian di Banyuwangi. Semoga ke depan kita bisa terus memperkuat sinergi dan kolaborasi untuk pengendalian inflasi,” kata Ipuk.

Banyuwangi juga terus mendorong gerakan peduli inflasi berbasis rumah tangga dan desa. Salah satunya, menggerakkan ASN dan seluruh masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam sayur-mayur.

“Kami juga mendorong desa untuk menganggarkan 20 persen Dana Desa untuk mendukung ketahanan pangan dan hewani,” ujarnya. (guh/diy)