BKKBN dan DPR RI Sosialisasi Bangga Kencana

Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN Rudy Budiman sedang memberikan pengarahan kepada para peserta.

BKKBN dan DPR RI Sosialisasi Bangga Kencana
Direktur Pelaporan dan Statistik BKKBN Rudy Budiman sedang memberikan pengarahan kepada para peserta.

Mojokerto, HARIANBANGSA.net - Anggota DPR RI  Hasan Saleh bersama BKKBN terus menggencarkan kegiatan sosialisas advokasi dan KIE  program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).

Di antaranya adalah telah menggelar sosialisas advokasi dan KIE  Bangga Kencana di Provinsi Kalimantan Utara.

Sosialisasi yang dilaksanakan Minggu (3/10)  lalu di Gedung Harapan Tani, Jalan Harapan Baru RT 4, Kecamatan Karang Harapan, Kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Hasan Saleh menyampaikan pentingnya masyarakat luas perlu mendapatkan pengetahuan tentang risiko stunting dan dampaknya terhadap keluarga dan masyarakat, hingga pada pelaksanaan pembangunan nasional.

Stunting bagian dari ancaman dalam pembangunan. Maka dari itu, risiko terhadap hal tersebut mesti diketahui masyarakat secara luas. Agar dapat menghindari dari hal demikian,  perlu dilakukannya edukasi tentang risiko stunting serta peran serta masyarakat untuk peduli kesehatan dan lingkungan.

"Stunting adalah gagal tumbuh akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi yang berlangsung lama dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Untuk mencegah terjadinya stunting pada generasi bangsa perlu pendekatan mulai dari remaja dan ibu hamil,"ujarnya.

Dalam kesempatan ini pula disampaikan pentingnya masyarakan menjaga prokes baik selama acara berlangsung atau dikehidupan sehari hari. Hasan Saleh juga didamping langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Utara Muhammad Edi Muin.

Menurut Muhamad Edi Muin, terjadinya stunting karena kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1000 hari pertama kehidupan, yaitu semenjak anak masih di dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun.

“Untuk mencegah stunting dapat dilakukan melalui sosialisasi dalam upaya peningkatan pengetahuan masyarakat. Serta penyediaan asupan gizi pada pada anak mulai dari dalam kandungan hingga balita," ungkapnya. (ADV/ris/rd)