DBD Serang 22 Warga, Sebagian Anak-anak

DBD Serang 22 Warga, Sebagian Anak-anak
Dr Langit Kresna (tiga dari kiri) dalam PSN di Puskesmas Gayaman Kabupaten Mojokerto.

Mojokerto, HARIAN BANGSA - Kabupaten Mojokerto dilanda demam berdarah dengue (DBD). Sejak Januari tahun 2020 ini, nyamuk ningrat berhasil menyerang 22 orang. Tragisnya, sembilan penderita tercatat berusia anak-anak.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Langit Kresna Janitra mengatakan, para penderita DBD didominasi anak-anak. "Dari 22 penderita DBD, 9 penderita adalah anak-anak," terang Langit, Rabu (12/2).

Selebihnya, 13 penderita DBD lainnya berusia dewasa. Yang memprihatinkan, DBD mewabah merata di 11 kecamatan di Kabupaten Mojokerto.  Dari data yang ada, penyakit ini banyak di Kecamatan Jetis dan Dawarblandong (4 pasien), Kecamatan Sooko (3), Bangsal, Dlanggu dan Pacet masing-masing 2 penderita. Sementara itu, di Kecamatan Trowulan, Pungging, Kutorejo, Gondang, dan Jatirejo masing-masing 1 penderita.

Langit menerangkan, anak-anak paling rentan terserang DBD karena mereka belum memahami perilaku hidup bersih dan sehat. Oleh sebab itu, para orang tua harus aktif menjaga anak-anak mereka dari gigitan nyamuk Aedes aegypti, yaitu nyamuk yang menularkan virus dengue penyebab DBD.

Jumlah kasus DBD di Kabupaten Mojokerto tahun ini turun drastis dibanding pada 2019. Sepanjang Januari-Februari tahun lalu, 138 orang terjangkit DBD. "Jumlah penderita DBD tahun ini turun drastis karena gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan gerakan satu rumah satu jumantik berjalan secara terintegrasi melibatkan semua pihak," tandasnya.(yep/rd)