Diduga Akibat Penggunaan Jaring Trawl, Nelayan Sampang dan Bangkalan Terlibat Bentrok

Kejadian tersebut, viral di media sosial (Sosmed) beredar dalam dua video. Video pertama berdurasi 29 detik, tampak puluhan nelayan menenteng celurit di pinggir pantai.

Diduga Akibat Penggunaan Jaring Trawl, Nelayan Sampang dan Bangkalan Terlibat Bentrok
Potongan video yang viral nelayan di pinggir pantai.

Bangkalan, HB.net - Diduga akibat penggunaan jaring trawl di wilayah perairan Bangkalan, sejumlah nelayan asal Kecamatan Kwanyar aniaya nelayan asal Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh Sampang hingga mengalami luka sobek di kepala.

Kejadian tersebut, viral di media sosial (Sosmed) beredar dalam dua video. Video pertama berdurasi 29 detik, tampak puluhan nelayan menenteng celurit di pinggir pantai. Sedangkan video kedua, tampak petugas medis sedang memberi perawatan, diduga korban pengeroyokan.

Kapolsek Kwanyar AKP Mansur, membenarkan bahwa terjadi bentrok antara nelayan Kwanyar dengan nelayan Desa Labuhan, Kecamatan Sreseh. Diakuinya, kedua belah pihak sudah melakukan perdamaian.

"Sudah aman tidak ada masalah, kedua belah pihak sudah berdamai," singkatnya saat dikonfirmasi melalui dambungan telepon, Senin (6/3/2023).

Mansur membantah, bahwa bentrok antar nelayan itu menggunakan senjata tajam (Sajam). Menurutnya, dari kejadian tersebut memang ada yang luka, tetapi luka yang dihasilkan bukan dari senjata tajam.

"Tidak ada sajam, lukanya hanya sedikit kemungkinan akibat kayu, dijahit sedikit. Kalau masalah viral sajam itu, kan diluaran, disini tidak ditemukan sajam. Sekarang sudah aman," imbuhnya.

Meski begitu, Mansur, enggan membeberkan identitas pelaku pengeroyokan dan korban yang mengalami luka. Ia, berkilah bahwa kejadian tersebut tidak perlu dibesarkan.

"Kejadiannya diwilayah perairan, cuman karena masih diwilayah kami, hanya memfasilitasi. Sekarang sudah selesai," tutupnya. (fat/uzi/ns)