Dukung Infrastruktur, PJB Manfaatkan FABA

PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB), anak perusahaan PT PLN (Persero), memanfaatkan sisa hasil proses pembakaran batubara atau yang dikenal dengan fly ash bottom ash (FABA) menjadi barang yang bernilai ekonomis dan bermanfaat untuk masyarakat.

Dukung Infrastruktur, PJB Manfaatkan FABA
Contoh rumah yang menggunakan bahan dari FABA.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - PT Pembangkitan Jawa Bali (PT PJB), anak perusahaan PT PLN (Persero), memanfaatkan sisa hasil proses pembakaran batubara atau yang dikenal dengan fly ash bottom ash (FABA) menjadi barang yang bernilai ekonomis dan bermanfaat untuk masyarakat.

Pemanfaatan FABA ini adalah bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) PJB. Fly ash (abu terbang) dan bottom ash (abu jatuh) adalah sisa hasil proses pembakaran batubara di ruang bakar (boiler). Fly ash dikumpulkan dari fasilitas penangkap partikulat, seperti Electrostatic Precipitator (EP). Sedangkan bottom ash dari bagian bawah boiler yang jatuh.

Direktur Operasi 1 Yossy Noval menyampaikan, pada 2021, PJB berhasil memanfaatkan FABA sebesar 443.959,88 ton atau sebesar 59,42 persen dari total produksi yang mencapai 747.182,9 ton. PJB mendukung perkembangan infrastruktur pemerintah melalui pemanfaatan FABA menjadi bahan baku pembuatan paving blok, batako, pemecah ombak, hingga menjadi bahan dalam stabilisasi dan timbunan tanah.

Di Sumatra, sebanyak 32.267,38 ton FABA telah dimanfaatkan. Kalimantan menyumbangkan 46.986,98 ton dari pemanfaatan FABA unit pembangkit PJB. Di Jawa sendiri PJB telah memanfaatkan 347.565,64 ton FABA. Di Indonesia bagian timur PJB memanfaatkan 1.772,33 ton di Sulawesi, 10.351,5 ton di Nusa Tenggara, dan 5.016,05 ton di Maluku.

“Melalui FABA yang kami berikan, mereka akan dapat memproses dan mengubah FABA menjadi barang bernilai ekonomis di masyarakat," ujarnya.

CSR PJB dalam pemanfaatan FABA juga dapat dilihat melalui pengolahan FABA menjadi rumah layak huni yang berada di Kabupaten Pacitan. Melalui PLTU Pacitan, PT PJB membangun rumah layak huni menggunakan material batako yang bahan dasarnya terbuat dari bahan baku FABA yang berasal dari PLTU Pacitan.

Senada, Direktur Bina Teknik Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR Nyoman Suaryana menyampaikan, manfaat yang dapat diperoleh dari FABA. Pada Webinar Ruang Energi dengan judul Pemanfaatan FABA untuk Infrastruktur dan Pemberdayaan Masyarakat. Uji coba penggunanaan material FABA untuk infrastruktur pun telah rampung dilaksankan.

"Gabungan dari fly ash dan bottom ash memiliki potensi yang dapat digunakan untuk lapisan fondasi jalan atau urugan lainnya. Kami telah mengujicobakan pada 2020 dengan komposisi 25 persen FA, 75 persen ditambah 8 persen Semen Portland untuk pembuatan jalan yang menghasilkan lebih dari 98 persen kepadatan pada uji konus pasir," terang Nyoman.(diy/rd)