JPM Gresik Siap Menjadikan Masyarakat Melek Pancasila

Kelima utusan JPM Gresik adalah, Tursilowanto dari unsur pemerintah, Hamim Farhan dari unsur akademisi, KH Abd Muis dari unsur organisasi masyarakat, M. Syuhud Almanfaluty dari unsur media, dan Amous Huwae dari unsur pengusaha.

JPM Gresik Siap Menjadikan Masyarakat Melek Pancasila
Lima Anggota JPM Kabupaten Gresik saat mengikuti penguatan pembinaan ideologi pancasila JPM Provinsi Jawa Timur yang diadakan oleh BPIP.

Surabaya, HB.net - Lima Anggota Jejaring Panca Mandala (JPM) Kabupaten Gresik mengikuti kegiatan Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila JPM Provinsi Jawa Timur yang diadakan oleh Badan Pembinaan Ideologi (BPIP) di Hotel Grand Dafam, Surabaya, Senin-Kamis (25-28/7/2022).

Kelima utusan JPM Gresik adalah, Tursilowanto dari unsur pemerintah, Hamim Farhan dari unsur akademisi, KH Abd Muis dari unsur organisasi masyarakat, M. Syuhud Almanfaluty dari unsur media, dan Amous Huwae dari unsur pengusaha.

Dalam JPM tersebut menghadirkan sejumlah nara sumber. Di antaranya, Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan BPIP Tonny Agung Arifianto, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama Elfrida Herawati Siregar, Aris Heru Utomo, dan Direktur Pengkajian  Kebijakan Pembinaan Ideologi Pancasila Muhammad Sabri.

Tursilowanto Harijogi menyatakan, bahwa sebagai tindaklanjut dari kegiatan penguatan pembinaan ideologi pancasila JPM Provinsi Jawa Timur yang diadakan oleh Badan Pembinaan Ideologi (BPIP), JPM Gresik akan melaporkan hasil workshop kepada Bupati Fandi Akhmad Yani, akan melakukan Identifikasi isu strategis untuk menjadikan masyarakat melek Pancasila.

Amos Huwae menyatakan, ada sejumlah hal yang perlu dilakukan setelah JPM Gresik mengikuti kegiatan JPM. Yaitu,  mengenai Isu strategis, radikalisme yang dihadapi dan perlu rencana strategis koordinasi dengan lembaga-lembaga ormas.

"Dunia  pendidikan juga menjadikan konsentrasi kami untuk membuat masyarakat melek Pancasila, dan  membumikan Pancasila baik di masyarakat Gresik, bahkan  Internalisasi," katanya.

Sementara itu, M. Syuhud Almanfaluty menyatakan bahwa salah satu yang bisa dilakukan dalam menjadikan masyarakat melek Pancasila maka semua komponen masyarakat mulai level pemangku kebijakan, guru,  hingga level keluarga terkecil, harus bisa membangun hubungan emosional dengan masyarakat hingga keluarga.

"Terbangunnya hubungan emosional yang kuat antara pemerintah dengan masyarakat, guru dengan siswa hingga orangtua dengan anak merupakan salah saru instrumen untuk mengajarkan dan memahamkan Pancasila, sehingga masyarakat menjadi melek Pancasila," pungkas dia. (hud/ns)