Ojo Parek-parek" Terus Disosialisasikan, Demi Keselamatan Nelayan

- Ojo parek-parek, ojo parek-parek dan ojo parek-parek. Hal itulah yang terus digelorakan dan disosialisasikan oleh pihak ExxonMobile Cepu Limited (EMCL) disaat bertemu nelayan di Pesisir Kabupaten Tuban maupun di Kabupaten Lamongan, tujuannya agar para nelayan tidak mendekatkan kapalnya di sekitar FSO Gagak Rimang

Ojo Parek-parek
EMCL bersama SKK Migas Jabanusa dan tamu undang beserta para nelayan saat diajak menanam mangrove di Pantai Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan

Lamongan, HB.net - Ojo parek-parek, ojo parek-parek dan ojo parek-parek. Hal itulah yang terus digelorakan dan disosialisasikan oleh pihak ExxonMobile Cepu Limited (EMCL) disaat bertemu nelayan di Pesisir Kabupaten Tuban maupun di Kabupaten Lamongan.

Informasi yang bermakna berasal dari bahasa jawa tersebut memang tidak asing bagi telinga masyarakat nelayan. Apalagi masyarakat nelayan Tuban dan Lamongan serta sekitarnya. 

Sehingga, wajar ketika EMCL memakai bahasa itu demi keselamatan nelayan. Tentu tujuannya agar para nelayan tidak mendekatkan kapalnya di sekitar FSO Gagak Rimang. Sosialisasi ini mungkin tidak akan berhenti dilakukan oleh pihak EMCL, terutama ketika berkegiatan bareng bersama masyarakat nelayan. Pasalnya, ojo parek-parek ini termasuk kalimat pengingat yang harus ditaati nelayan saat pergi melaut ketika berada di sekitar FSO Gagak Rimang.

"Ini semua untuk menjaga keselamatan kita bersama, baik para pekerja di FSO Gagak Rimang maupun para nelayan," kata External Affairs Manager PGA EMCL, Beta Wicaksono disela-sela acara sosialisasi zona keamanan-keselamatan FSO Gagak Rimang dan tanam mangrove di KSOP Kelas III Tanjung Pakis Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, Selasa 14 Nopember 2023.

Menurut dia, sangat penting para nelayan untuk tidak mendekat FSO Gagak Rimang. Tentu kalimat Ojo parek parek, ojo parek parek dan ojo parek parek ini terus digelorakan dan disosialisasikan. Selain terus mengkampanyekan keselamatan bersama, EMCl juga melakukan program penanaman mangrove dikawasan pesisir Tuban dan Lamongan.

"Tahun ini kami bersama rukun nelayan desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan telah menanam mangrove sebanyak 14 ribu lebih," imbuh Beta Wicaksono.

Disisi lain, segala bentuk program yang dilaksanakan EMCL termasuk sosialiasi ojo parek-parek ke FSO Gagak Rimang telah mendapatkan apresiasi dari para nelayan. 

M Fauzi Ketua Rukun Nelayan Desa Sedayulawas, Kecamatan Brondong menyampaikan, selama ini EMCL selalu memberikan perhatian kepada nelayan. Masyarakat tak hanya diberikan sosialiasi terkait ojo parek-parek ke FSO Gagak Rimang. Melainkan para nelayan diajak juga untuk menanam mangrove dengan tujuan nantinya bisa menanam oksigen.

"Mari kita jaga kelestarian laut dengan menanam mangrove agar nanti panen oksigen," ungkap Fauzi dihubungi terpisah.

*SKK Migas Apresiasi Program Penghijauan FSO Gagak Rimang*

Berbagai program yang dilaksanakan EMCL dalam program penghijauan dan keselamatan nelayan ternyata mendapatkan apresiasi dari SKK Migas Jabanusa. 

Penanaman mangrove dan sosialiasi ojo parek-parek, ojo parek-parek dan ojo parek-parek dinilai sangat bermanfaat. Tak hanya untuk kebaikan lingkungan saja, melainkan juga demi keselamatan para nelayan yang ada di Kabupaten Tuban dan Lamongan disaat hendak melaut.

"Ini adalah komitmen kita bersama untuk menjaga keselamatan nelayan agar ojo parek parek FSO Gagak Rimang, serta tetap menjaga kelestarian alam dengan menanam mangrove," ungkap Perwakilan SKK Migas Jabanusa, Dimas Pear.

Kata dia, program yang dilaksanakan tersebut sebagai bentuk kolaborasi semua pihak. Terutama dengan para nelayan dalam mendukung keberhasilan produksi minyak di Blok Cepu di Kabupaten Bojonegoro.

"Untuk itu mari kita jaga kelestarian laut dengan tanam mangrove dan tetap jaga keselamatan dengan ojo parek parek FSO Gagak Rimang," pintanya.(Wan)