Peningkatan IPM Prioritas Wali Kota dalam Penyusunan RKPD 2025

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membuka secara langsung forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2024

Peningkatan IPM Prioritas Wali Kota dalam Penyusunan RKPD 2025
Eri Cahyadi saat membuka secara langsung forum Musrenbang tahun 2024 dalam rangka penyusunan RKPD tahun 2025.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi membuka secara langsung forum Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tahun 2024 dalam rangka penyusunan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025, di ruang Majapahit, kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya, Kamis (7/3/2024).

Dalam forum ini, ia berpesan agar jajarannya menyelaraskan RKPD tahun 2025 dengan tujuh prioritas pembangunan pemerintah pusat. Eri mengatakan, tujuh prioritas itu di antaranya adalah mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, mengurangi angka kematian ibu dan anak, mengurangi stunting, meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menurunkan indeks gini ratio.

“Ini nanti akan dipisah. Jadi untuk pengerjaan infrastruktur tetap akan kita lakukan, tetapi kita punya prioritas. Jadi penyelesaian (masalah) perkampungan, contohnya paving, saluran,  banjir, itu tidak bisa kita selesaikan dalam satu tahun habis itu tidak bisa,” ujarnya.

Wali kota yang akrab dengan sapaan Cak Eri itu menyampaikan, sembari mengerjakan infrastruktur, di tahun ini Pemkot Surabaya mempunyai target untuk menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan, IPM, menurunkan angka stunting, serta mengurangi angka kematian ibu dan anak. “Kita punya target-target ya. Tapi ini yang tercepat itu adalah yang pengangguran, kemiskinan, dan stunting, sama angka kematian ibu dan anak, itu yang kita kejar,” ungkapnya.

Menurutnya, pengerjaan infrastruktur tidak bisa jika digunakan seluruhnya dalam waktu setahun, karena sisa anggaran lainnya digunakan untuk belanja rutin. Seperti pembayaran BPJS Rp 500 miliar, Bantuan Operasional Pendidikan Daerah (Bopda Rp 800 miliar, listrik hingga permakanan stunting dan sebagainya yang diberikan kepada warga Kota Surabaya.

Dirinya menambahkan, di tahun 2024, pemkot mulai bergerak untuk menurunkan kemiskinan dan meningkatkan IPM melalui program Satu Kartu Keluarga, Satu Sarjana. “Insyaallah nanti kita masukkan, Mei ke Kalijudan. Rumah Bibit Unggul. Terus berlanjut sampai tahun depan, karena sejahteranya kota, IPM harus naik, gini rationya harus turun,” imbuhnya.

Kepala Bappedalitbang Kota Surabaya, Irvan Wahyudradjat mengatakan, sejauh ini sudah ada 2.741 usulan yang disampaikan oleh warga melalui forum musrenbang di tingkat RW, kelurahan, dan kecamatan, adalah berupa fisik atau infrastruktur. Mulai dari usulan soal perbaikan saluran dan jalan, serta penerangan jalan umum (PJU).

Sementara ini, usulan-usulan tersebut masih dalam tahap verifikasi, yang dilakukan oleh masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). “Karena kan ketika usul harus disamakan lokasinya, sama atau tidak dengan yang kemarin. Kemudian saluran yang terkoneksi dengan yang dikerjakan oleh DSDABM, itulah yang diverifikasi oleh OPD,” kata Irvan.

Irvan menambahkan, pembangunan yang paling utama saat ini adalah meningkatkan IPM. Meski begitu, proyek prioritas penanganan banjir juga tetap berjalan hingga saat ini. “Pak Wali kan menginginkan pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang lebih utama. Kalau fisik, proyek prioritas itu yang terbesar di saluran diversi Gunungsari itu akan dilanjutkan sampai ke Raci, kemudian untuk yang Jalan Wiyung itu kita lanjutkan sampai ke arah puskesmas,” pungkasnya.(ari/rd)