Penyelesaian Jembatan Jongbiru, Kediri, Diperkirakan Meleset dari Target

Penyelesaian Jembatan Jongbiru, Kediri, Diperkirakan Meleset dari Target
Pembangunan jembatan Jongbiru yang terus dikebut. Foto: Muji Harjita/HARIAN BANGSA

Kediri, HB.net - Target penyelesaian pembangunan Jembatan Jongbiru diatas sungai Brantas yang menghubungkan Kabupaten Kediri disisi timur dan Kota Kediri disisi barat pada Mei 2024, kemungkinan tidak bisa terpenuhi.

Berdasarkan pantauan di lapangan, terlihat rangka jembatan yang sudah terpasang baru sekitar 50-60 persen. Selain itu, satu pondasi jembatan, terlihat masih dalam proses pembangunan. Namun begitu para pekerja nampak terus bekerja guna mengejar target.

Seperti diketahui, target penyelesaian pembangunan Jembatan Jongbiru pada bulan Mei 2024 tersebut disampaikan oleh Pemprov Jatim melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga.

Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan jembatan Jongbiru sendiri telah dilakukan oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, pada tanggal 23 November 2023 lalu. Waktu itu, Mas  Dhito, sapaan putra Menseskab Pramono Anung tersebut, mengatakan bahwa jembatan dengan panjang 133 meter ini merupakan konektivitas penyangga menuju akses bandara.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri Irwan Chandra Wahyu Purnama menyampaikan, progres pembangunan Jembatan Jongbiru saat ini mencapai kurang lebih 75 persen.

"Pembangunan Jembatan Jongbiru untuk menunjang akses menuju Bandara Internasional Dhoho Kediri saat ini terus dikebut. Pemerintah Kabupaten Kediri memastikan pengerjaan jembatan selesai pada pertengahan tahun 2024,"ucap Irwan.

Menurutnya, pembangunan kembali Jembatan Jongbiru yang putus sejak 2017 itu diharapkan dapat mengurai kemacetan sekaligus mendukung lalu lintas kendaraan menuju bandara. Menurut Irwan, prosentase tersebut menyusul pengerjaan jembatan yang menelan anggaran senilai Rp25 miliar saat ini telah memasuki tahap pemasangan rangkaian kontruksi rangka baja jembatan.

“Faktor cuaca pengerjaannya menjadi melambat. Di sisi barat (Jabon) itu posisi banjir, debit air sungai naik, jadi pekerja harus berhati-hati,” terangnya.

Pelaksana dan Pengawas Lapangan Pembangunan Jembatan Jongbiru Anugerah Dwi Pamungkas menambahkan, pihaknya saat ini fokus dalam pengurasan air pondasi pier 2 untuk kemudian dilanjutkan dengan kontruksi rangka baja dan pemasangan rangkaian kontruksi rangka baja jembatan. Adapun faktor yang menghambat kelancaran dalam proses pengurasan air pier 2 yaitu intensitas hujan yang tinggi. Mengingat tiang penyangga jembatan itu berada di tengah-tengah sungai sehingga cukup menghambat pekerjaan apabila debit air Sungai Brantas meningkat.

“Kita fokus ke pemasangan pier 2 karena kesulitan pengurasan air untuk mensterilkan,” tambahnya.

Terlepas dari hambatan yang dihadapi, Pamungkas menegaskan seluruh rekanan proyek terus berupaya untuk mengebut pembangunan jembatan agar bisa selesai sesuai yang ditargetkan.  Hal ini terlihat para rekanan yang tengah mengerjakan akses jalan di bagian Jabon, sembari menunggu debit air sungai stabil. (uji/ns)