Peringatan International Woman’s Day,  Khofifah Jabarkan Tiga Modal Penting Perempuan

Peringatan International Woman’s Day,  Khofifah Jabarkan Tiga Modal Penting Perempuan

Surabaya, HB.net - Khofifah Indar Parawansa mengajak seluruh elemen untuk turut serta dalam meningkatkan kualitas SDM perempuan untuk mempercepat kemajuan di segala lini. Hal itu secara khusus disampaikan Ketua Umum PP Muslimat NU di peringatan International Woman’s Day yang jatuh hari ini, Jumat (8/3/2024).

Ajakan Khofifah tersebut juga berseiring dengan tema yang diangkat PBB dalam International Woman’s Day tahun ini yaitu “Invest in Women. Accelerate Progress" yang artinya Berinvestasi pada Perempuan untuk Mempercepat Kemajuan.

“Makna dari tema ini begitu dalam. Bagaimana perempuan merupakan kunci dari sebuah kemajuan. Yang artinya jika kita ingin tercapai suatu kemajuan dalam sebuah aspek, maka kuncinya ada pada di pembangunan dan pemberdayaan perempuan. Maka kualitas SDM seorang perempuan menjadi kunci suksesnya kemajuan bangsa,” imbuh Gubernur perempuan pertama Jatim ini.

“Di Jawa Timur sendiri Indeks peningkatan capaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) juga terus meningkat. Dari 91,67 tahun 2021 menjadi 92,08 di tahun 2022. Begitu juga indikator Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Provinsi Jawa Timur juga terus meningkat. Dari sebesar 74.42 tahun 2022 dibandingkan 72.36,” tegasnya.

Penerima Honorary Award for Global Peace and Women Empowerment atau Perdamaian Gobal dan Pemberdayaan Perempuan dari Minhaj-Ul-Quran International ini pun menjabarkan menurutnya ada tiga poin yang harus diperkuat pada perempuan sebagai modal investasi mencapai kemajuan.

“Tiga poin penguatan untuk perempuan sebagai modal investasi mewujudkan kemajuan adalah penguatan pendidikan, penguatan kompetensi, penguatan karakter,” tegas Khofifah.

Pertama untuk penguatan pendidikan, Ketua PBNU ini menilai bahwa prioritas utama dalam pembangunan kualitas SDM mau tak mau adalah pendidikan. Perempuan harus tersentuh pendidikan yang baik dan bermutu untuk bisa menjadi tonggal sebuah kemajuan. Beruntungnya saat ini sudah tidak ada ketimpangan dalam meraih pendidikan pada perempuan.

Modal kedua adalah penguatan kompetensi. Setiap perempuan membutuhkan profesionalitas dan keterampil sesuai tuntutan dan kebutuhan dimana ia berperan. Maka, kemudahan akses dalam mendapatkan pelatihan dan pengembangan kompetensi harua didapatkan seluruh perempuan di Indonesia.

Terakhir adalah penguatan karakter. Dalam mencapai sebuah kemajuan juga dibutuhkan pribadi yang tangguh. Menurut Khofifah perempuan yang tangguh harus memiliki karakter yang kuat. Untuk itu penguatan karakter menjadi penting.(dev/ns)