PPKM Diperpanjang, DPRD Surabaya Minta Ada Kelonggaran Usaha Kecil

Anggota Komisi D DPRD Surabaya, dr Akmarawita Kadir menuturkan, PPKM level 4 masih diperlukan jika melihat Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit masih tinggi. Selain itu, ketersediaan tempat tidur di ruang ICU juga belum turun.

PPKM Diperpanjang, DPRD Surabaya Minta Ada Kelonggaran Usaha Kecil
Anggota Komisi D DPRD Surabaya, dr Akmarawita Kadir

Surabaya, HB.net - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2, 3,dan 4 yang kini kembali diperpanjang hingga 16 Agustus mendatang, disikpai kalangan DPRD Surabaya. Kota surabaya sendiri masuk dalam zona pelaksanaan PPKM level 4.

Anggota Komisi D DPRD Surabaya, dr Akmarawita Kadir menuturkan, PPKM level 4 masih diperlukan jika melihat Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit masih tinggi. Selain itu, ketersediaan tempat tidur di ruang ICU juga belum turun.

Meski PPKM level 4 diperpanjang, politikus Partai Golkar Surabaya itu menyarankan agar pelaksanaan di lapangan butuh disertai kelonggaran, terutama bagi aktivitas perdagangan pelaku usaha kecil.

“Sudah banyak masyarakat yang menjerit karena kondisi ini, meski sudah mendapatkan bantuan sosial tunai dan sembako,” katanya.

Selama perpanjangan PPKM, lanjut Akmarawita, yang patut menjadi perhatian utama adalah disiplin protokol kesehatan (prokes) 5 M. "Memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” jelasnya.

Selain itu, Akmarawita menekankan perlunya pengawasan terhadap usaha-usaha kecil.

“Kalau warung makan atau warkop misalnya, tetap harus dipantau jumlah pengunjungnya. Jangan sampai menimbulkan kerumunan,” tegasnya.

Akmarawita juga berpesan kepada masyrakat agar tetap waspada, karena pandemi Covid-19 belum berakhir. 

“Protokol kesehatan 5M itu kuncinya untuk memutus penularan Covid-19,” ujarnya.

Sementara itu, Pemkot Surabaya akan mengedepankan sosialisasi dengan pendekatan humanis di luar penindakan. Pihaknya mengutamakan edukasi tentang pentingnya protokol kesehatan (Prokes). Di antaranya, sosialisasi dilakukan berdampingan dengan pembagian sembako kepada masyarakat yang terdampak. Terutama, yang terdampak dalam bidang ekonomi.

"Kami memberikan bantuan sosial sekaligus memberikan imbauan prokes," ungkap walikota Surabaya, Eri Cahyadi.

Petugas melakukan sosialisasi PPKM kepada para pemilik usaha kecil 

Di samping itu, pihaknya juga menggenjot pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Dengan lebih banyak warga yang mengurangi mobilitas, diharapkan bisa memanfaatkan waktu untuk vaksinasi. Sekalipun, pihaknya masih terkendala dengan stok vaksin yang terbatas.

"Harapan kami, mumpung keadaan gini, vaksin digenjot. Sebenarnya begitu. Kalau ada vaksin, kami enak menyalurkannya," pungkasnya. (lan/ns)