Puncak HKN Ke-58 di Jawa Timur,  102 Nakes Jatim Terima Penghrgaan dari Gubernur Khofifah

  Sekda menyampaikan selamat kepada para peraih penghargaan dan terima kasih atas seluruh energi positif, semangat dan keteladanan yang diberikan dalam upaya peningkatan kesehatan di Jawa Timur.

Puncak HKN Ke-58 di Jawa Timur,  102 Nakes Jatim Terima Penghrgaan dari Gubernur Khofifah

Banyuwangi, HB.net - Puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 Tahun 2022 di Jawa Timur ditandai penyerahan  penghargaan pada 102 tenaga kesehatan (Nakes) dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang diserahkan Sekretaris Daerah Jatim Adhy Karyono, di Hotel El Royale Kabupaten Banyuwangi, Selasa (15/11).

Penghargaan diberikan pada pemerintah Kabupaten Kota di Jawa Timur, dokter, tenaga kesehatan, rumah sakit, puskesmas, organisasi masyarakat (Ormas), private sector yang telah berdedikasi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Jawa Timur.  Sekda menyampaikan selamat kepada para peraih penghargaan dan terima kasih atas seluruh energi positif, semangat dan keteladanan yang diberikan dalam upaya peningkatan kesehatan di Jawa Timur.

"Beliau (Ibu Gubernur) mengucapkan selamat dan terima kasih atas yang diraih. Pemerintah tidak bisa memberikan sesuatu yang lebih hanya sebuah penghargaan. Tapi dibalik itu tentunya membuat derajat kesehatan masyarakat Jawa Timur menjadi terangkat dan tentunya inilah pahlawan yang sebenarnya," ujar Sekda Adhy Karyono.

Sekda menambahkan, penghargaan yang diberikan merupakan bukti penanganan kesehatan di Jawa Timur sudah akuntabel dan sesuai dengan aturan yang ada. Termasuk bagaimana semua pihak di Jawa Timur bertahan dan berjuang melawan pandemi Covid-19.

"Indikator-indikator di bidang kesehatan hampir semuanya sudah cukup bagus sehingga kita mendapatkan penghargaan yang luar biasa,"kata Adhy.

Adhy menambahkan, peran masyarakat Jawa Timur yang guyub rukun, pemerintah Kabupaten Kota, kepolisian dan TNI, utamanya para dokter dan tenaga kesehatan yang telah bersama-sama berupaya keras menjalan protokol kesehatan.

"Kita sudah melewati masa pandemi. Alhamdulillah Jawa Timur itu sangat dinamis dan kelihatannya walaupun pandemi menyerang sangat luas tetapi kita tetap survive," imbuhnya.

Di sisi lain, Adhy menegaskan masih ada tugas lainnya yang harus menjadi perhatian semua pihak, yaitu angka kematian ibu yang akselerasinya di bawah 1%, lalu stunting  dan TBC. Sekda  meminta kepada semua pihak untuk terus bersama-sama melakukan langkah-langkah inisiatif, kolaboratif dan inovatif untuk menyelesaikannya. Adhy menjelaskan salah satu langkah inovatif yang dilakukan adalah untuk penanganan TBC yaitu dengan melaunching  aplikasi deteksi dini dan mandiri, E-Tibi . Hal ini dilakukan lantaran kasus Tuberculosis di Jawa Timur masih belum dapat terselesaikan.

"Harapannya dengan aplikasi tersebut masyarakat lebih bisa mendeteksi dan menemukan kasus TBC secara lebih dini," ucapnya.

Selain itu, Sekdaprov Jatim ini menerangkan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat Jawa Timur, Pemprov Jatim akan melaksanaan reformasi birokrasi khususnya terkait pelayanan publik. Pemprov Jatim akan lebih mengedepankan pelayanan yang sistemik dan berbasis digital.

"Semua kegiatan yang di OPD dan juga di rumah sakit - rumah sakit kita mengarah pada sistemik dan digital. Yakni menggunakan aplikasi seperti e-arsip, e-resep dan sebagainya, kita membangun suatu layanan layanan yang eksklusif," pungkasnya.

Peringatan HKN sendiri dilakukan berbagai kegiatan, salah satunya pameran inovasi layanan kesehatan.  Pameran yang mengusung tema “Layanan Unggulan Bidang Kesehatan untuk Masyarakat Jawa Timur ini menampilkan berbagai layanan unggulan dari beberapa instansi yang bergerak dalam bidang kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas, serta institusi pendidikan. 

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, Dr. Erwin Astha Triyono, dr., Sp.PD., KPTI. mengatakan, ada 30 institusi yang ikut ambil bagian dalam pameran kesehatan.

 “Ada 15 dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, baik dari Dinas Kesehatan, UPT maupun rumah sakit provinsi. Sedangkan 15 dari Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. Baik itu Puskesmas maupun institusi kesehatan di Banyuwangi,” jelasnya.

Erwin menjelaskan, pameran digelar untuk menunjukkan ke masyarakat, betapa kayanya layanan unggulan di Jawa Timur yang semuanya berkontribusi dalam memajukan layanan kesehatan untuk masyarakat Jawa Timur.  Selain itu keberadaan obat herbal produk lokal juga dipamerkan, untuk menggantikan obat-obat dari luar negeri.

Lebih lanjut Dr. Erwin mengatakan, HKN yang diperingati setiap tanggal 12 November, tahun ini bertemakan “Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku” dengan penguatan 6 pilar transformasi kesehatan sesuai arahan Kementerian Kesehatan, yaitu transformasi layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan, dan teknologi kesehatan. Kemudian transformasi layanan rujukan, dengan melibatkan rumah sakit melakukan berbagai inovasi layanan. Juga transformasi ketahanan kesehatan, seperti produksi vaksin dalam negeri untuk menggantikan vaksin impor dan produksi alat kesehatan.

Dr. Erwin juga mengatakan, Banyuwangi dipilih sebagai tuan rumah puncak peringatan HKN ke-58 karena merupakan salah satu ikon Jawa Timur, gudangnya inovasi, salah satunya sedang dikembangkan medical tourism yang menggabungkan antara layanan kesehatan dan non kesehatan (wisata) sehingga diharapkan bisa bersaing dengan luar negeri dalam hal mutu pelayanan kesehatan yang didukung dengan layanan pariwisata.

Sebagai informasi, peringatan HKN ke-58, dilakukan berbagai kegiatan mulai tanggal 1 sampai 16 November. Diantaranya yakni seminar kesehatan tradisional tanggal 1, pelayanan kesehatan bergerak tanggal 3 sampai 4, Germas Dinkes Jatim tanggal 11, Germas dan Baksos kesehatan Kabupaten Banyuwangi tanggal 13 dan pameran kesehatan, seminar,  puncak peringatan HKN tanggal 14 sampai 15 serta tanggal 16 dilakukan city tour.  (mid/ns)