Saat Smelter di Gresik Beroperasi, Pemkab Berharap 60 Persen Pekerja dari Lokal

Budi menyatakan, telah berkomunikasi dengan PT Freeport soal ketenegakerjaan agar merekrut dari warga lokal Gresik.

Saat Smelter di Gresik Beroperasi, Pemkab Berharap 60 Persen Pekerja dari Lokal
Kondisi pengerjaan konstruksi Smelter PT FI di kawasan JIIPE, Manyar, Gresik. foto: syuhud/HARIAN BANGSA

Gresik, HB.net - Smelter PT Freeport Indonesia (FI) yang berdiri di kawasan Java Integrated Industrial  Ports and Estate (JIIPE), di Kecamatan Manyar,  ditargetkan sudah mulai on (beroperasi) pada tahun 2024. Saat beroperasi, tenaga kerja yang dibutuhkan tinggal sedikit, 1.000 orang. Jumlah itu akumulasi dari  total keseluruhan  pekerja dibutuhkan sejak kontruksi mencapai 40 ribu pekerja.

"Tentunya kami berharap dari 1.000 orang pekerja yang dibutuhkan Smelter Freeport saat beroperasi, 60 persennnya terserap dari Kabupaten Gresik," ucap Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Gresik Budi Rahardjo saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Rabu (1/5/2022).

Budi menyatakan, telah berkomunikasi dengan PT Freeport soal ketenegakerjaan agar merekrut dari warga lokal Gresik. Sebagai tindaklanjutnya, nanti teknisnya seperti apa perekrutannya, skill (keahlian) apa yang bisa diambil oleh masyarakat Gresik, akan dibicarakan dengan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dengan manajemen Freeport.

"Nanti akan dibicarakan dengan pak bupati," tegas mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) ini.

Untuk mempersiapkan tenaga skill yang dibutuhkan, Pemkab Gresik dan Freeport akan  bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian untuk pelatihan. Pelatihan skill tersebut di antaranya untuk pelatihan tenaga las level 2, dan keahlian lain yang dibutuhkan yang bisa diisi dari tenaga kerja asal Gresik. Untuk pelatihan seperti itu, tambah Budi, selama ini sudah berjalan. Ia lantas mencontohkan baru-baru ini pihaknya mengirim 12 orang untuk ikut pelatihan las.

"Hanya, dari 12 orang  yang dikirim yang mau meneruskan ikut pelatihan tinggal 6 orang," ungkapnya.

Lebih jauh Budi menyatakan, saat beroperasinya Smelter Freeport, Disnaker berharap masyarakat yang mau bekerja disana benar-benar membekali diri dengan keilmuan (skill) yang dibutuhkan. Misal, skill las dari anak-anak lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan keahlian lain. Kemudian untuk sarjana misal Akuntansi, Psikologi, teknik listrik, teknik kimia, dan lainnya

"Tentunya, mereka benar-benar lulusan yang baik, sehingga benar-benar mahir di bidang-bidang pekerjaan yang dibutuhkan," katanya. (hud/ns)