14 Kg Sabu dan 3,2 Kg Ganja Dimusnahkan Polda Jatim

Setidaknya 14, 778 kg sabu sabu, 3 kg 226 gram ganja, 4.308 butir ekstasi, dan 273 ribu pil double L dimusnakan Ditresnarkoba Polda Jatim, Kamis (21/12).

14 Kg Sabu dan 3,2 Kg Ganja Dimusnahkan Polda Jatim
Para pelaku pengedar narkoba antarpulau.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Setidaknya 14, 778 kg sabu sabu, 3 kg 226 gram ganja, 4.308 butir ekstasi, dan 273 ribu pil double L dimusnakan Ditresnarkoba Polda Jatim, Kamis (21/12).

Dari barang bukti narkoba didapat dari 12 pelaku jaringan Sumatra, Jawa dan Jakarta.  Mereka adalah DM (41); JM (41); CMAS (24);  RA (29); IS (28) ; S (39); SI (28); DD (28);  B (33); FP (32);  MGS (32) dan MIK (25). Dalam menjalankan aksi mereka (pelaku) berperan sebagai kurir. Dimana narkoba dikirim dari Cina melalui jalur laut. Mengelabuhi petugas, narkoba disembunyikan dalam kemasan teh Cina.

Sabu-sabu, misalnya. Setelah dikemas rapi, pelaku menyembunyikan barang haram tersebut dalam sebuah drum yang telah diberikan pemberat berupa batu. Pemberat berfungsi untuk mengelabuhi pengecekan petugas. Jika ada petugas datang, barang bukti narkoba dihilangkan dengan mencemplungkannya ke laut.

Dirnarkoba Polda Jatim Kombespol Robert Da Costa mengatakan, semua narkoba didapat sepanjang tahun ini. Seluruh pelaku yang diamankan jaringan berbeda. Meski begitu, narkoba berasal dari negara yang sama, yaitu Cina.

Sebelum masuk ke Indonesia, narkoba transit pada beberapa negara. Yaitu Vietnam, Malaysia dan berakhir di Indonesia melalui Sumatra Utara.  Robert menjelaskan modus yang dilakukan merupakan trik lama. Dan cukup mudah terdeteksi oleh pihaknya. Meski begitu, modus operandi lawas itu tetap dilakukan pelaku.

Tujuannya untuk meloloskan narkoba di Vietnam, Thailand dan Malaysia. "Setelah sampai di Sumatra Utara, pengiriman dilakukan melalui jalur darat. Mereka mengirim menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi," kata Robert, Kamis (21/12).

Modusnya membuat kotak rahasia di bawah kursi. Lalu menyelipkan sabu di balik dashboard, celah pintu mobil, dan di dalam kulit kursi. "Kalau hanya dicek dengan kasat mata, narkoba tidak ditemukan. Mobil terlihat kosong, seperti tidak membawa barang apapun," tambahnya.

Harus diperiksa secara detail. Menerjunkan anjing pelacak, hingga membongkar material mobil yang dinilai mencurigakan. Seperti dalam kulit jok atau kursi, dashboard, hingga mengecek area bawah mobil.

Sebab pihaknya pernah menemukan sabu disembunyikan pada sebuah kotak menyatu pada tangki BBM. Sistem jaringan tersebut memberikan tantangan bagi pihaknya dalam mencari pelaku lainnya, khususnya bandar. Sang bandar diketahui merupakan warga negara asing (WNA) dan berada di Cina.(yan/rd)