Bank Jatim Dukung Investasi SIER

Ikut mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur (Jatim), Bank Jatim melakukan MoU dengan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER).

Bank Jatim Dukung Investasi SIER
Bank Jatim usai melakukan MoU dengan SIER.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Ikut mendorong pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur (Jatim), Bank Jatim melakukan MoU dengan PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER). Bank Jatim sendiri berperan sebagai pendukung investasi dalam hal pengelolaan dana SIER.

Adapun isi dari nota kesepahaman, yaitu kedua belah pihak sepakat melakukan sinergi usaha. Ini sebagai langkah awal dalam rangka kerja sama yang saling menguntungkan dengan memanfaatkan potensi, keahlian, dan fasilitas yang dimiliki dalam hal kerja sama komitmen pengelolaan dana SIER.

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman dan Direktur Utama SIER Didik Prasetiyono melakukan penandatanganan kerja sama disaksikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Selasa (19/9).

Busrul menjelaskan, Bank Jatim memang berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan investasi nasional, khususnya di Jatim. ”Kami terus dukung pemerintah serta dunia usaha agar Jatim mampu menjadi destinasi investasi para pebisnis,” katanya.

Didik menambahkan, investasi ini bukan sekedar perjanjian bisnis. Melainkan di dalamnya ada komitmen dan keyakinan yang mempertimbangkan sumber daya manusia (SDM) serta sumber daya alam (SDA) yang tepat untuk berinvestasi.

"Kami berharap dukungan dari semua pihak untuk kelancaran proses investasi yang akan membawa tumbuhnya perekonomian Jatim," ucapnya.

Sebelum MoU dengan Bank Jatim, SIER melakukan MoU perjanjian penggunaan tanah industri (PPTI) dengan Korea Tomorrow & Global Corporation (KT&G) atau PT Tri Sakti Purwosari Makmur (TSPM).

TSPM adalah perseroan terbatas yang diakuisisi KT&G. TSPM berkomitmen untuk berinvestasi kepada Indonesia melalui proyek yang berorientasi ekspor yang akan dibangun di Kawasan Industri Pasuruan milik SIER.

TSPM berinvestasi dengan membangun pabrik di Kawasan Industri Pasuruan (PIER) seluas kurang lebih 190.000 meter persegi dan berpotensi bisa berkembang lagi. Di samping itu,  TSPM juga turut mendukung pertumbuhan ekonomi karena TSPM akan menggunakan bahan baku tembakau lokal untuk proses produksinya. (diy/rd)