Diduga Terkena Sayatan Keramik saat Renang, Bocah Ini dapat Belasan Jahitan

Berdasarkan keterangan Ika orang tua korban, awalnya HA bersama dengan kawan-kawan sekolahnya, mengikuti ekstrakurikuler renang di kolam renang GOR.

Diduga Terkena Sayatan Keramik saat Renang, Bocah Ini dapat Belasan Jahitan
Bocah Banyuwangi yang sedang terluka.

Banyuwangi, HB.net - Seorang siswa SD berinisial HA (10), mengalami luka pada lutut kakinya saat berenang di GOR, Kecamatan Giri, Kamis (17/3/22). Diduga, korban terkena sayatan keramik pecah yang memiliki sisi tajam di dalam kolam renang milik Pemkab Banyuwangi tersebut. Akibatnya, korban mendapatkan belasan jahitan.

Berdasarkan keterangan Ika orang tua korban, awalnya HA bersama dengan kawan-kawan sekolahnya, mengikuti ekstrakurikuler renang di kolam renang GOR.

Sebelum kegiatan ekstrakurikuler dimulai, mereka bermain seluncuran di kolam renang dewasa yang sedang dikuras dan menyisakan air yang sedikit. Namun, korban tidak tahu bahwasanya di kolam renang tersebut terdapat keramik pecah yang memiliki sisi tajam.

"Nah, saat bermain seluncuran itulah lutut kaki anak terluka diduga terkena sisi tajam keramik yang pecah tersebut," kata Ika, Jumat (18/3/22). Mengetahui anaknya terluka mengeluarkan darah bercucuran pada lutut kakinya, Ika pun membawanya ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

"Anak saya harus mendapatkan perawatan jahit besar. Kurang lebih belasan jahitan di lutut kakinya yang cukup dalam dan lebar," kata Ika.

Tak tanggung-tanggung, biaya pengobatan yang harus dikeluarkan Ika untuk berobat anaknya sebesar Rp. 800 ribuan. "Kalau saya minta ganti rugi mungkin gak dikasih. Yang saya minta pihak pengelola GOR segera perbaiki keramik kolam renangnya agar tidak memakan korban luka lagi," ujarnya.

Salah satu petugas kolam renang GOR membenarkan peristiwa tersebut. "Memang ada kemarin anak yang luka, kemungkinan terkena pecahan keramik di kolam renang. Peristiwa itu sering terjadi disini. Tetapi kami sudah lama mengajukan untuk perbaikan kolam renang ke dinas terkait, tetapi belum ditindaklanjuti," kata petugas yang enggan disebutkan namanya tersebut. (guh/diy)