Gubernur Bayar Zakat Lewat Baznas Jatim, Khofifah: Zakat Produktif Ada Format Baru

Era digital, pembayaran zakat kini tidak harus tunai arau cash, tetapi bisa melalui transfer, bahkan memakai barcode. Sehingga lebih mudah, dan praktis.

Gubernur Bayar Zakat Lewat Baznas Jatim, Khofifah: Zakat Produktif Ada Format Baru
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menunaikan zakat melalui Baznas Jawa Timur. Foto: devi fitri afriyanti/HARIAN BANGSA

Surabaya, HB.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menunaikan zakat, dan disalurkan melalui Badan amil zakat dan shodaqoh (Baznas) Jawa Timur.  Pembayaran zakat, dilakukan secara kolektif dengan sejumlah Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah), di Gedung Negara Grahadi, Jumat (15/4/2022).

Era digital, pembayaran zakat kini tidak harus tunai arau cash, tetapi bisa melalui transfer, bahkan memakai barcode. Sehingga lebih mudah, dan praktis.  Sebelumnya, Presiden Jokowi, Wapres KH. Maruf Amin, serta sejumlah Menteri dan juga BUMN, menunaikan zakat, dan disalurkan melalui Baznas RI di Istana Negara.

"Hari ini kita melakukan di Gedung Negara Grahadi. Sesungguhnya di 2019 melakukan hal yang sama di Gedung Bhinaloka memang tidak sekomprehensif sekarang," terangnya.

Ia berharap, umat Islam yang ada di jajaran ASN Pemprov Jatim, dan tentu kabupaten kota, BUMD bisa menunaikan zakatnya di Baznas masing masing Kabupaten Kota, untuk bisa di tasarufkan bagi masyarakat sesuai dengan 8 golongan.

Yang sedang dikembangkan oleh baik Baznas pusat maupun Jawa Timur adalah zakat produktif.

"Kita sudah keliling di berbagai kabupaten kota, kita tasarufkan pada para pelaku ultra mikro, kemudian yang sudah dilakukan satu keluarga satu sarjana (SKSS)  sudah tahun ke dua," ujarnya.

"Ini adalah harapan baru bagi yang tadinya tidak berpengharapan, misalnya tidak bisa melanjutkan kulia, kemudian mereka bisa mendapatkan beasiswa karena target satu keluarga satu sarjana. Diharapkan ini bisa memutus mata rantai kemiskinan di keluarga masing-masing sekaligus strategis meningkatkan indeks pembangunan manusia di Jawa Timur," lanjutnya.

Khofifah menjelaskan, khusus untuk zakat produktif ada format baru dari Baznas pusat ada training bagi para pelaku usaha baru, sehingga kalau ada UKM naik kelas maka SDM nya juga harus di training, diberikan up skilling.

"Pada posisi ini insyaallah zakat produktif akan bisa meneteskan kesejahteraan bagi banyak masyarakat, terutama pelaku usaha ultra mikro dan pengusaha mikro," harapnya.

Sementara itu, Ketua Baznas Jatim, M. Roziki mengungkapkan, mencapai 19 milyar. Tahun 2022 mudah-mudahan target 31 milyar.

"Mudah-mudahan target 31 bisa tercapai bahkan lebih, karena dalam rangka untuk melaksanakan banyak program," ucapnya

Roziki berharap, gerakan membayar zakat melalui Baznas yang diinisiasi Gubernur Khofifah ini, kemudian disalurkan menjadi zakat produktif, dapat terus dilakukan dan diperluas jangkauannya.

"Karena ini, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kurang mampu dalam hal ini para pelaku usaha ultra mikro yang memang mereka tergolong fakir, duafa," terangnya.

Kalau nanti sudah naik kelas, kita lakukan pelatihan-pelatihan supaya dari mustahiq lama-lama menjadi muzaki, itu harapan kita.

"Sehingga dengan demikian kemiskinan di Jawa Timur, yang selama ini sudah sukses yang dilakukan oleh ibu Gubernur maka tahun berikutnya sampai seterusnya bisa terus sukses lagi," harapnya. (dev/ns)