Buka Kick Off Pelatihan Berbasis Kompetensi, Gubernur Jatim: Wujudkan Keseimbangan Job Seeker dengan Job Market

Gubernur Khofifah berharap, pelatihan ini bisa memberi, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan pada tiap peserta. 

Buka Kick Off Pelatihan Berbasis Kompetensi, Gubernur Jatim:  Wujudkan Keseimbangan  Job Seeker dengan Job Market
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Ketua Kadin Jatim (paling kiri), Kadisnakertrans Jatim (dua dari kiri), anggota Komisi E DPRD Jatim Hadi Dediansyah (dua dari kanan)  dan Kepala Kanwil BPJS Ketenagakerjaan Jatim Hadi Purnomo (paling kanan) 

Surabaya, HB.net  - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membuka kick off pelatihan berbasis kompetensi, di UPT Balai Latihan Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur.

Kick off pelatihan ditandai dengan penekanan sirine dan penyematan tanda peserta secara simbolis kepada dua orang oleh Gubernur Khofifah, didampingi Kepala Disnakertrans Jatim Himawan Estu Bagijo. 

Tercatat 370 orang peserta hadir secara luring, dan 320 orang secara daring. Mereka berasal dari 16 UPT BLK di berbagai daerah di Jawa Timur. Total ada 569 paket pelatihan yang disediakan setiap UPT BLK. Dengan rincian, pelatihan institusional 346 paket, pelatihan mutu 210 paket, dan pelatihan CPMI 13 paket.

Gubernur Khofifah berharap, pelatihan ini bisa memberi, meningkatkan serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan pada tiap peserta. 

Khofifah secara khusus, juga berpesan agar para peserta selalu membangun rasa persaudaraan dan kekompakan dalam tim kerja yang solid.

“Saya berpesan bagi kita semua, untuk tetap guyub rukun, bangun persatuan persaudaraan secara substantif. Mari bangun seduluran lahir batin agar terwujud suasana yang aman dan konfusif dalam dunia kerja dan dunia industri di Jawa Timur ," ungkapnya, Selasa (14/3).

Menurut Khofifah, rasa persaudaraan yang subtantif merupakan kunci untuk meningkatkan iklim yang baik dan menarik bagi para investor, baik dari luar maupun dalam negeri. Ini penting sebab calon-calon investor yang akan masuk Jawa Timur, akan memastikan apakah aman dan nyaman untuk berinvestasi di Jatim. Ini terkait dengan produktifitas usaha mereka.

Selain itu, Jawa Timur juga disebutnya memiliki potensi yang luar biasa akan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul. Berbagai upaya juga terus dilakukan Pemprov Jatim untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. 

Hal tersebut terlihat dari data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, hingga Agustus 2022 tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jatim tercatat 5,49 persen atau sebesar 1,26 juta orang. Angka tersebut terpantau turun sebesar 0,25 poin dibandingkan tahun 2021 yang ada pada angka 1,28 juta orang atau 5,74 persen. 

Angka ini juga lebih rendah dari TPT Nasional yang berada diangka 5,86% persen untuk tahun 2022. Jawa Timur akan terus berusaha menurunkan tingkat pengangguran terbuka dengan meningkatkan kompetensi agar makin banyak  terserap di dunia usaha , dunia industri dan dunia kerja.

Mengacu pada angka tersebut, Gubernur Khofifah kembali mengingatkan bahwa upaya untuk mempertahankan tren positif harus terus dilakukan. Seperti halnya dengan keseimbangan antara jumlah job seeker dan job market. 

 

Kata Khofifah, seluruh peserta pelatihan diharapkan bisa terus menjaga semangat dan optimisme yang berseiring dengan produktivitas. "Prasangka yang baik dan produktif tolong terus dibangun di dalam optimisme kita. Selalulah berpositif thinking, maka Allah akan menurunkan yang positif dan produktif bagi kita semua," pesannya. 

Di akhir acara, Khofifah berkesempatan menyapa peserta dari tiga UPT BLK yaitu UPT BLK Sumenep, UPT BLK Wonojati Malang dan BLK Singosari Malang. 

Kepala Disnakertrans Jatim Himawan Estu Bagijo melaporkan, maksud kegiatan ini yakni memberikan dukungan dan penguatan kepada seluruh 16 UPT BLK Disnaker kepada seluruh peserta pelatihan di BLK sehingga dapat mengembangkan kompetensi serta produktivitas keunggulan ekonomi. 

Himawan juga menyebut bahwa BLK Surabaya ini merupakan salah satu BLK Tipe A yang dimiliki oleh Pemprov Jatim dari total BLK yang dimiliki sebanyak 16 BLK. 

"Kami juga melaporkan bahwa kick off ini dalam sejarah dilaksanakan UPT BLK Surabaya yang merupakan BLK Tipe  A selain BLK Singosari dan BLK Wonojati dari 16 BLK miliki Pemprov Jatim," tegasnya. 

Khofifah menyaksikan penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Disnakertrans Jatim bersama Bank Jatim terkait pemagangan serta Disnakertrans Jatim bersama BPJS Ketenagakerjaan terkait Perlindungan Jaminan Sosial bagi peserta pelatihan.(mid/rus)