Ketua GP Ansor Wajarkan Pemkab Situbondo Beli 3 Mobil Dinas

Seperti yang diutarakan oleh Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Situbondo, Yogie Kripsian Sah. Menurutnya, pembelian mobil baru itu merupakan hal yang wajar, mengingat mobilitas kerja orang nomor satu di Kota Santri Pancasila tersebut sangat padat.

Ketua GP Ansor Wajarkan Pemkab Situbondo Beli 3 Mobil Dinas
Ketua GP Ansor Kabupaten Situbondo, Yogie Kripsian Sah.

Situbondo, HB.net - Pengadaan mobil dinas baru untuk Bupati Situbondo, Karna Suswandi, Wakil Bupati Situbondo, Khoirani, serta ketua PKK Situbondo sebesar Rp 1,3 miliar menuai banyak kritik dari kalangan masyarakat. Namun tak sedikit pula masyarakat yang mendukung kebijakan pembelian tiga mobil baru tersebut.

Seperti yang diutarakan oleh Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Situbondo, Yogie Kripsian Sah. Menurutnya, pembelian mobil baru itu merupakan hal yang wajar, mengingat mobilitas kerja orang nomor satu di Kota Santri Pancasila tersebut sangat padat.

"Saya kira sangat wajar ya, apalagi Situbondo ini wilayahnya sangat luas, dan intensitas pak Bupati turun ke bawah menemui rakyatnya sambil bagi-bagi sembako dan bansos dimasa pandemi ini sangat padat," ucap Yogie, Jum'at (3/9).

Yogie menuturkan, mobil dinas itu tujuannya dalam rangka untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat, sehingga penyelenggaraan pemerintahan berjalan cepat dan tepat sasaran. 

"Pada prinsipnya pengadan mobil dinas itu tidak menyalahi aturan, sudah sesuai dengan Permendagri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah," terangnya.

Disinggung bahwa pengadaan mobil tersebut merupakan pemborosan anggaran dimasa pandemi. Yogie menjelaskan tentang pentingnya peremajaan barang milik daerah, seperti mobil dinas pejabat. Menurutnya, peremajaan itu penting dilakukan untuk meminimalisir biaya perawatan yang tinggi.

Ia meminta agar polemik pengadaan mobil baru itu sebaiknya dihentikan. "Yang terpenting mobil dinas tersebut tidak digunakan untuk kepentingan pribadi ataupun kegiatan yang menyimpang, tetapi betul-betul digunakan sebagai penunjang beliau bekerja dalam rangka mensejahterakan masyarakat," pungkasnya. (mur/diy)