Menteri PDT Pantau Langsung Penyerahan BLT Jatim di Grahadi, Gresik dan Jombang

Penyaluran BLT dan pemberian Sembako di Grahadi disaksikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

Menteri PDT Pantau Langsung Penyerahan BLT Jatim di Grahadi, Gresik dan Jombang

SURABAYA, HARIANBANGSA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menyaksikan secara virtual penyaluran Bantuan Langsung Tunai dan penyerahan Sembako dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang berlangsung di tiga tempat, Grahadi Surabaya, Kabupaten Gresik dan Kabupaten Jombang, Rabu (20/5).

Penyaluran BLT dan pemberian Sembako di Grahadi disaksikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Sedang Bupati Gresik Sambhari Halim Radinato secara simbolis menyerahkan BLT dan Sembako ke lima perwakilan warga. 

Menteri Halim dalam arahannya mengatakan, Presiden Joko Widodo setiap hari membutuhkan pembaruan informasi terkait penyaluran BLT Dana Desa karena memang miliki komitmen kuat terhadap daya beli masyarakat.

"Presiden selalu protes jika dirinya menyambut Dana Desa yang telah cair karena menuturnya hal itu multitafsir. Presiden hanya ingin dapatkan informasi soal persentase Dana Desa yang sudah diterima oleh rakyat," ujarnya.

"Meski secara virtual, kami pun selalu mendorong pemerintah provinsi hingga Kabupaten dan Kota untuk percepat penyaluran BLT Dana Desa," kata Halim.

Data yang diperoleh hingga Rabu (19/5/2020), sudah hampir 70 persen transfer APBN sudah masuk ke Rekening Kas Desa, tapi ternyata persentase dana yang diterima oleh warga masih relatif kecil. Untuk percepatan, dalam rtpat Terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo disepakati sejumlah langkah strategis. Kemendes PDTT diinstruksikan Kepala Desa agar pelaporan data penerima BLT kepada Pemerintah Daerah dilakukan secara simultan dengan penyaluran BLT dana desa hingga proses sinkronisasi tingkat kabupaten tinggal menetapkan skala prioritas penerima agar tidak tumpang tindih.

Kedua, Kemendes PDTT diminta melakukan sinkronisasi dengan Kapolri terkait pengawalan Bhabinkamtibmas tingkat desa. Data transparan hasil Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) agar segera disalurkandengan senantiasa mengkalkulasi penerima Bansos Tunai PKH, bantuan pangan non tunai serta Kartu Prakerja. Ada sekitar 30 ribu desa yang bakal dapat perlakuan khusus untuk percepatan penyaluran BLT ini.

"Mudah-mudahan langkah semakin percepat penyaluran BLT Dana Desa hingga sebelum Lebaran telah terdistribusi secara maksimal," ujar Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Abdul Halim mengtakan, meski Dana Desa tahun ini telah terdistribusi sebelum Idul Fitri 1441 Hijriyah ini, namun hasil kalkulasi penyaluran uang di desa yang harus jujur diakui mengalami penurunan drastis. Jika dibandingkan dengan Lebaran Idul Fitri tahun 2019, diprediksi bakal ada penurunan perputaran uang di desa berkisar Rp9 hingga 11 triliun rupiah. Fakta ini lagi dikaji lebih mendalam karena terkait dengan tingkat daya beli masyarakat desa yang bersentuhan dengan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Pemerintahan yang dipimpinnya itu terus aktif berkeliling ke sejumlah wilayah agar proses penyaluran BLT Dana Desa segera tersalurkan kepada masyarakat. Hari ini, daerah yang disalurkan lagi dan disaksikan oleh Gus Menteri adalah Kabupaten Jombang dan Gresik. Pada Rabu siang, giliran Kabupaten Madiun dan Tulungagung.

"Dua daerah yang telah 100 persen penyaluran Jombang dan Gresik.  Kami juga telah menyerukan agar seluruh Bansos termasuk BLT Dana Desa didistribusikan sebelum 1 Syawal," kata Khofifah. (dev/ns)