Ngaji Bareng Gus Baha,  Gubernur Khofifah: Kita Butuh Mental Investmen

Mental investmen ini seperti yang disampaikan Gus Baha yakni khusnul khuluq.

Ngaji Bareng Gus Baha,  Gubernur Khofifah: Kita Butuh Mental Investmen
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ketika menghadiri pengajian bersama Gus Baha di di Pondok Pesantren Putri AR-Risalah Lirboyo, Kota Kediri, Senin (25/10/2021).

Kediri, HB.net - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengikuti kegiatan bertajuk ‘Ngaji Bareng Gus Baha’ di Pondok Pesantren Putri AR-Risalah Lirboyo, Kota Kediri, Senin (25/10/2021).

Hadir dalam acara, ulama kondang KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), pengasuh ponpes Lirboyo KH Anwar Manshur dan Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Putri Kediri, Aina Mardiyah. Pengajian juga dihadiri Kepala Dinas Kominfo Jatim Dr Hudiyono dan  Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya, dr Joni Wahyuhadi.

Pada kegiatan ini, Gubernur Khofifah, menyampaikan pentingnya siraman rohani yang disinergikan dengan peringatan Maulud Nabi dan Hari Santri Nasional.

"Saya bersama tiga OPD Pemprov Jatim, hari ini kita bersama diajak ngaji bareng Gus Baha'. Ini penting agar terus tersirami jiwa kita, dan semua bisa saling mengisi," tutur Gubernur Khofifah, Senin (25/10/21).

Dikatakannya, kegiatan ini merupakan inisiasi RMI Putri Kediri. Ini merupakan organisasi ulama-ulama perempuan yang mengkonsolidasikan pemikiran pemikirannya, gerakannya, aktivitasnya. Hal ini menunjukkan bahwa ulama perempuan sebetulnya sangatlah produktif.

Oleh karena itu, menurut Gubernur,  kesetaraan dalam upaya memajukan antara laki-laki dan perempuan bisa dilakukan di sektor yang berbasis keagaman, kemudian didiversifikasikan dengan profesi masing-masing agar bisa berseiring. Diversifikasi ini bisa dilakukan oleh mereka dengan basis keagamaan yang baik.

Hal penting karena saat ini masyarakat membutuhkan investasi mental. Dia mencontohkan, Bung Karno di Tahun 1965 menyampaikan bahwa kita membutuhkan tiga investasi. Pertama, invesment of human skill. Aspek ini merupakan digitalisasi informasi dimana kita butuh skilling up dalam mentransmisikan dari berbagai kemampuan dan keterampilan secara digital.

"Efektivitas dari semua yang kita lakukan nantinya bisa menjangkau unlimited area selagi terkoneksi oleh internet dan bisa mengikuti dari berbagai pengayaan keilmuan," katanya.

Kedua, yakni material investmen, dimana masyarakat Jatim berharap akan ada terus investasi yang masuk.

Ketiga, mental investmen. Mental investmen ini seperti yang disampaikan Gus Baha yakni khusnul khuluq. Pafa posisi seperti itu bagaimana bisa membangun akhlak yang baik, atau kita bisa menjadi bagian dari referensi terbangunnya akhlak yang baik.

"Nah pola seperti inilah yang dilakukan oleh ulama ulama perempuan yang terutama dalam koordinasi RMI putri," terangnya. (dev/ns)