Pasar Keputran Surabaya Digropyok Rapid Test Massal, Hasilnya 19 Orang Reaktif

Meski tidak ada pedagang maupun pembeli yang tidak bermasker, namun ratusan orang diikutkan dalam rapid  test massal yang dilakukan di lokasi. 

Pasar Keputran Surabaya Digropyok Rapid Test Massal, Hasilnya 19 Orang Reaktif
Para pedagang dan pembeli di Pasar Keputran menjalani rapid test. humas

SURABAYA, HARIANBANGSA.net - Pemkot Surabaya bersama TNI dan Polri menggelar operasi masker di Pasar Keputran Utara dan Selatan. Operasi yang berlangsung  pada 14-15 Juli 2020 itu, bertujuan menegakkan protokol kesehatan di pasar tradisional.  Ratusan personel dikerahkan dalam operasi yang berlangsung pukul  04.30 WIB hingga 08.00 itu.

Meski tidak ada pedagang maupun pembeli yang tidak bermasker, namun ratusan orang diikutkan dalam rapid  test massal yang dilakukan di lokasi.  “Ini untuk pencegahan penularan dan penyebaran Covid-19 . Karena kita tahu, pasar tempatnya kerumunan,” kata Kabag Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, Rabu (15/7).

Selama dua hari, lebih dari 500 orang di-rapid test massal di Pasar Keputran Utara. Rinciannya, di hari pertama ada 252 orang dan di hari kedua sebanyak 411 orang (245 orang di Pasar Keputran Utara dan 166 orang di Pasar Keputran Selatan). Di hari pertama, sebanyak 18 orang dinyatakan reaktif. Hari kedua, jumlah reaktif 19 orang. “Mereka yang hasil rapid test-nya reaktif langsung diberi tindakan isolasi. Sedangkan yang non-reaktif boleh kembali melanjutkan aktivitasnya atau pulang,” ungkap dia.

Dalam operasi hari kedua, personel yang diturunkan 525 orang. Terdiri dari Satpol PP, BPB Linmas, Dinas Kesehatan (Dinkes), TNI dan Polri. Bahkan, Dinkes juga langsung melakukan swab test bagi mereka hasil rapid test-nya dinyatakan reaktif. “Kalau kemarin yang reaktif dibawa untuk isolasi dan di-swab test. Kali ini mereka yang reaktif langsung di swab di lokasi,” imbuhnya.

Direktur Teknik dan Usaha PD Pasar Surya, Muhibuddin mengatakan, operasi pemakaian masker, rapid test, serta swab test, tidak hanya ditujukan kepada pedagang. Targetnya, mereka yang sudah berada di kawasan pasar ikut rapid test. Karena itu, saat operasi dilakukan, beberapa jalan akses menuju pasar ditutup. “Banyak pembeli yang mengetahui ada petugas datang, mereka buru-buru pulang. Namun mereka dicegat dan di-rapid test,” kata Muhibuddin. (ian/ns)