Plh Gubernur Jatim Bersihkan Enceng Gondok di Kali Buntung

Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meninjau pembersihan enceng gondok di tiga titik, bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim.

Plh Gubernur Jatim Bersihkan Enceng Gondok di Kali Buntung
Plh Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono didampingi Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto saat meninjau pembersihan enceng gondok di sungai di seputar Bungurasih. Devi Fitri Afriyanti/ HARIAN BANGSA

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono meninjau pembersihan enceng gondok di tiga titik, bersama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim.

Tiga sungai yang mendapat perhatian dari BPBD Jatim dan ditinjau proses pembersihannya, Kamis (15/2), adalah Kali Buntung, sungai arah bandara, dan sungai di seputar Bungurasih.

Pembersihan sungai ini dilakukan sebagai operasi tanggap darurat terhadap banjir yang terjadi di wilayah Sidoarjo pada 5 Februari 2024 yang lalu. Di kesempatan ini, Adhy menegaskan bahwa proses penanganan akan terus dilakukan dan akan selesai dalam jangka waktu satu bulan.

"Ini adalah operasi tanggap darurat bencana banjir yang kemarin di kawasan sekitar Sidoarjo. Kita bersama melanjutkan pembersihan eceng gondok di jalur Kali Buntung supaya air dapat mengalir dan tidak tergenang dari hulu ke hilir karena koloni eceng gondok yang menutupi permukaan sungai," ungkapnya.

Didampingi Pj Sekda Sidoarjo Andjar Surjadianto dan jajaran kepala OPD Jatim, peninjauan pembersihan sungai dari eceng gondok dimulai dari pos susur sungai Segoro Tambak menggunakan perahu karet. Dalam peninjauan ini, dari total 5 km aliran yang tertutup eceng gondok, 1,4 km telah dibersihkan menggunakan satu buah excavator.

Dalam proses susur sungai, Plh. Gubernur Adhy bersama rombongan memecah kumpulan eceng gondok yang tumbuh setinggi setengah meter dan menahan laju aliran sungai. Tampak juga sisa-sisa eceng gondok yang telah diurai dengan excavator di muara sungai.

Tak sampai di sana, rombongan lalu melanjutkan peninjauan ke hilir Kali Buntung di Bungurasih. Pada titik ini juga telah disiapkan berbagai alat berat untuk pembersihan eceng gondok. Dengan rincian 1 unit excavator standar PC 200, 1 unit excavator standar PC 75, 1 unit ponton Dinas PU Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo, dan 4 unit dump truck dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Sidoarjo.

Salah satu tantangan, sebut Adhy, adalah wilayah bantaran Kali Buntung yang kini sudah menjadi pemukiman dan cukup padat penduduk. Sehingga, tidak banyak alat berat yang bisa mengakses bantaran sungai dan harus dilaksanakan secara bertahap.

"Daerah di sekitar sungai sudah dibangun rumah-rumah. Jadi alat berat yang bisa lewat masih terbatas sekali. Hari ini ada 3 excavator amfibi dengan personel cukup banyak, ada 50 orang. Kemudian juga ada juga peralatan lain. Ini akan bertahap dan tetap bertambah, karena ini baru sebagian kecil untuk sampai menembus ke Waru," paparnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Jatim Gatot Soebroto mengakui, selama ini pihaknya hanya membersihkan sungai di bagian hulu, tapi belum menyentuh di bagian hilir.

"Ya memang hilirnya kan belum tersentuh untuk normalisasi. Sehingga atas kesepakatan bersama, antara kami, Sidoarjo, dari BBWS, serta Jasa Tirta, berkolaborasi untuk menyelesaikan yang ada di hilir tersebut," terangnya.

Dalam proses pembersihan di bagian hilir sungai kali ini, pihak BPBD dan petugas gabungan, berhasil mengangkat tanaman enceng gondok, maupun rerumputan yang menghambat aliran sungai.(dev/rd)