SIG Operasikan Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon

Lapisan ozon memiliki peranan penting untuk melindungi bumi dari bahaya radiasi ultra violet (UV) matahari, terutama UV-B.

SIG Operasikan Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon
Karyawan melakukan pengecekan flow meter sebelum dilakukan pemusnahan bahan perusak ozon (BPO) di Pabrik Narogong, Jawa Barat.

Jakarta, HARIANBANGSA.net - Lapisan ozon memiliki peranan penting untuk melindungi bumi dari bahaya radiasi ultra violet (UV) matahari, terutama UV-B. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, atau SIG, berkomitmen untuk mengawal upaya pelestarian ozon dengan mengoptimalkan pengoperasian fasilitas pemusnah bahan perusak ozon (BPO) di Narogong Jawa Barat. Ini merupakan fasilitas pertama di Asia Tenggara.

Fasilitas pemusnah BPO tersebut dioperasikan oleh Nathabumi yang merupakan unit bisnis SIG yang berlokasi di Narogong, Jawa barat. Nathabumi menyediakan solusi pengelolaan limbah dan sampah berkelanjutan bagi sektor industri dan pemerintah kota.

Corporate Secretary SIG Vita Mahreyni mengatakan, fasilitas pemusnah BPO pertama di Asia Tenggara ini merupakan wujud kontribusi upaya pelestarian ozon dan menjaga keberlanjutan kehidupan di bumi.

“Proses pemusnahan BPO oleh Nathabumi dilakukan dengan teknologi yang aman dan ramah lingkungan, dimana limbah BPO yang berbentuk cair maupun gas dimusnahkan dalam tanur semen dengan suhu mencapai 1.500 derajat Celsius secarastabil,” kata Vita Mahreyni, Minggu (17/9).

Fasilitas pemusnahan BPO milik SIG ini telah memiliki izin pengolahan BPO berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidupdan Kehutanan No. S.88/Menlhk/Setjen/PLB.3/1/2020.

Terhitung sejak 2007 hingga semester I 2023, Nathabumi telah memusnahkan 103 ton BPO yang dapat merusak lapisan ozon, atau telah membantu mencegah pelepasan gas Rumah kaca ke atmosfersetara 220.914 ton CO2equivalent. Jenis BPO yang dimusnahkan antara lain,senyawa halon yang banyak digunakan untuk bahan pemadam kebakaran, refrigerant-CFC/HCFC/HFC dari unit pendingin seperti AC dan lemari es,serta SF6yang biasa digunakan dalam peralatan listrik tegangan tinggi.

BPO tersebut berasal dari berbagai industri,industrimakanan dan minuman, farmasi, kimia, petrokimia, manufaktur, energi, pertambangan, pengelolaan limbah, hingga minyak dangas.

Lebih lanjut, Vita Mahreyni menyampaikan, selain fasilitas pemusnah BPO, Nathabumi juga menyediakan layanan pengelolaan limbah industri B3 maupun non-B3, pengelolaan sampah perkotaan, analisa dan laboratorium limbah, hingga pengelolaan limbah pengeboran.

Hingga kini, Nathabumi telah membantu lebih dari 600 perusahaan di Indonesia dalam pengelolaan limbah dan sampah yang tidak hanya memberikan dampak positif bagi kelestarian alam, tetapi juga manfaat ekonomi.

“Perkembangan industri menuntut pengelolaan limbah dan sampah dengan cara terbaik untuk menjaga alam tetap lestari. SIG berkomitmen memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai target pembangunan berkelanjutan (SDGs),” ujar Vita Mahreyni.(hms/rd)